Nongkingopi.com – Astronomi dan Astrologi
Astronomi adalah ilmu sains yang mempelajari tentang benda langit dan fenomenanya, seperti bintang, planet, meteor, galaksi, nebula , komet dan lainnya. Astronomi berhubungan dengan cabang ilmu sains lainnya, fisika, matematika dan kimia untuk menjelaskan pergerakan benda langit.
Astrologi adalah ilmu yang mempelajari posisi bintang-bintang dan benda angkasa lainnya dan kemudian dikaitkan dengan ramalan peruntungan nasib seseorang.
Keduanya memiliki akar yang sama. Namun, hari ini keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Dalam astronomi, posisi, pergerakan, dan karakteristik benda langit diteliti. Nah, bagaimana posisi, pergerakan, dan karakteristik benda langit itu mempengaruhi kehidupan di Bumi “dipelajari” dalam astrologi.
Masyarakat dalam peradaban kuno mengamati pergerakan benda langit dan menggunakannya untuk meramalkan bencana, perang, nasib raja, dan hal-hal lain. Para raja/kaisar pun memiliki astrolog “pribadi”-nya yang berperan sebagai penasihat.
Sampai pada masa Johannes Kepler, Galileo Galilei, dan Isaac Newton (abad ke-17), barulah mulai ada pemisahan yang jelas antara astrologi dan astronomi. Sejak itu, astronomi mulai berdiri sendiri sebagai sains, yang berbasis pada metode ilmiah.
Baca Juga : Dibantah Sains, Tapi Kenapa Masih Ada yang Ingin Percaya Astrologi?
Yang membedakan astrologi dari astronomi adalah, Astronom dalam pekerjaannya melakukan pengamatan dan pengukuran secara akurat guna menguji hipotesisnya. Sedangkan astrologi tidak berbasis pada metode ilmiah. Astronomi berbicara mengenai pengukuran. Astrologi berbicara mengenai “makna”. Entah “makna” apa. Kalau tidak ada, ya diada-adakan saja 🙂
Memang, tampilannya terkadang bisa meyakinkan. Astrolog “profesional” bisa menggunakan komputer, perhitungan matematis, diagram, dan lain-lain yang membuatnya terlihat seolah-olah “ilmiah”. Padahal, sebetulnya tidak. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan kegagalan astrologi, horoskop, ramalan bintang, atau apalah namanya itu.
ASTRONOMI
ASTROLOGI
Baca Juga : Seberapa pentingkah Multimedia dalam Jurnalisme?
