NongkiNgopi.com – Teori Pergerakan Lempeng Tektonik di Indonesia
merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara dengan kondisi geografis yang unik dan menarik. Ini disebabkan oleh proses geologis yang terjadi secara bertahap selama ratusan juta tahun. Proses ini juga membuat Indonesia berada di bawah garis .
BACA JUGA : Perbedaan Geologi dan Geografis
Proses Geologis yang Membentuk Asia Tenggara
Sebuah studi dan tim dari Departemen Sains Universitas Oxford di Inggris memaparkan perubahan pergerakan lempeng bumi pada November 2016 di majalah Global and Planetary Change.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apa yang kita kenal sekarang sebagai Asia Tenggara menyebar dengan pergerakan benua-benua.
Dalam penelitiannya, Matius membuat gambaran evolusi pergerakan lempeng tektonik dari Era Paleozoikum, yaitu. sekitar 410 juta tahun yang lalu.
Penelitian Mateo dipresentasikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional Ahli Kelautan Widodo Setyopranowo, juga dikenal sebagai Brian, dalam sebuah gambar oleh Center for Free History dan Australian Web Star.
Perubahan Iklim Paparan Sunda memiliki sungai-sungai purba yang mengalir dari berbagai pegunungan yang bermuara di Laut Natuna, Selat Malaka di utara, Selat Makassar, dan Laut Kembang.
Pada masa itu, manusia bermigrasi dan mendiami pulau-pulau di Asia Tenggara dengan peradaban. Kemudian dataran menghilang saat bumi menghangat kembali.
Dataran Sunda kemudian menjadi Laut Jawa, Selat Malaka, Laut Natuna, dan Selat Karimata. Laut menghasilkan arus yang mempengaruhi siklus hidrodinamika pelayaran di masa lalu.
BACA JUGA : Pengertian Dasar tentang Geologi
Demikian artikel Teori Pergerakan Lempeng Tektonik Indonesia yang menjelaskan tentang proses geologi Asia Tenggara, perkembangan pergerakan lempeng tektonik, paleogeologi dan paleoklimatologi Asia Tenggara, serta perubahan iklim dan arus laut.
Semua unsur peristiwa ini saling berhubungan dan mempengaruhi kondisi geologis dan geografis Indonesia saat ini. Mengetahui tentang pergerakan lempeng tektonik sangat penting bagi ilmu geologi. Terutama untuk memahami sejarah bumi dan memprediksi bencana alam yang akan datang seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.