AkademiSejarah

Sejarah dan Makna Hari Pendidikan Nasional di Indonesia

Ki Hajar Dewantara memiliki visi untuk menciptakan sistem pendidikan yang merdeka, humanis, dan berlandaskan pada budaya Indonesia, sehingga peringatan ini menjadi momen untuk menghormati jasa-jasanya.

NongkiNgopi.com – Hari Pendidikan adalah hari yang diperingati setiap tanggal 2 Mei di Indonesia. Peringatan ini memiliki makna yang penting sebagai penghargaan kepada Ki Hajar Dewantara.

Seorang tokoh pendidikan Indonesia yang diakui sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara memiliki visi untuk menciptakan sistem pendidikan yang merdeka, humanis, dan berlandaskan pada budaya Indonesia, sehingga peringatan ini menjadi momen untuk menghormati jasa-jasanya.

Pada tahun 1949, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hal ini dilakukan untuk mengenang jasa-jasa Ki Hajar Dewantara dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Selain itu, peringatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dalam mencapai kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Awal Kehidupan

Ki Hadjar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dari keluarga bangsawan. Ia lahir lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.

Dengan tubuh yang sedikit berbeda dan di masa remaja, beliau mendapatkan kesempatan untuk bersekolah dokter di Batavia secara cuma-cuma. Namun dikarenakan tubuh yang sakit-sakitan, beliau harus tidak naik kelas dan dicabut beasiswanya.

Perjuangan Aktivis dan Wartawan Cerdas

Sebelum menggagas filosofi pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara memulai langkahnya sebagai seorang aktivis, pejuang, dan wartawan cerdas nan tajam dalam mengkritik penjajah.

Tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara menarik perhatian dua pemuda lainnya yang juga tengah membangun pergerakan, Dr. Tjipto dan Douwes Dekker. Ketiga orang inilah yang kemudian bahu membahu menyebarkan ide Indonesia merdeka lewat partai politik pertama di Nusantara.

Ki Hadjar Dewantara semakin garang mengkritik ketidakadilan yang menimpa bangsanya. Puncaknya, ia menuliskan sebuah kritik tajam yang ditujukan kepada bangsa penjajah.

Tulisan yang sangat ironis, menyindir perayaan kemerdekaan Belanda, di atas tanah sebuah bangsa yang sedang mereka jajah, dengan ongkos yang juga harus dibayar oleh orang-orang tertindas.

Suara lantang Ki Hadjar Dewantara dianggap sudah keterlaluan. Bersama rekan seperjuangan, Tiga Serangkai itu pun dibuang ke negeri Belanda.

Di tengah pengasingan, Ki Hadjar Dewantara justru tercerahkan. Ia mengenal gagasan pendidikan dari tokoh-tokoh besar yang ide-idenya kelak membawanya ke arena juang yang sama.

Sumbangsih Terbesar sebagai Bapak Pendidikan Indonesia

Setelah bebas dari pengasingan, Ki Hadjar Dewantara mendirikan sebuah sekolah, Taman Siswa namanya. Sebuah cara perjuangan yang ia pilih untuk memperkuat rakyat dengan senjata terhebat, pendidikan. Ia juga menanggalkan nama kelahirannya, menggantinya dengan nama panggilan yang setara, Ki Hajar Dewantara.

Mimpinya sangat besar dan melampaui zaman. Cita-cita untuk meraih kemerdekaan, bukan hanya merdeka dari penjajahan bangsa-bangsa, tapi juga kebodohan yang memenjara. Inilah sumbangsih terbesar yang membuatnya dikenang sebagai Bapak Pendidikan Indonesia kelak.

Kisah dari seorang dokter rakyat membela kaumnya dengan cuma-cuma juru ketik dalam perjuangan kemerdekaan bangsanya menjadi pelajaran bagi kita semua.

Ki Hadjar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan adalah senjata terhebat untuk memerdekakan diri dari keterbelakangan dan kemiskinan.

Ki Hadjar Dewantara menyadari bahwa pendidikan sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tanpa pendidikan yang memadai, rakyat akan terus terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ketertindasan.

Ki Hadjar Dewantara merumuskan filosofi pendidikan Indonesia yang dikenal dengan Tri Darma Pendidikan, yaitu Pendidikan sebagai Sarana Pembinaan Manusia Indonesia yang Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berilmu, Cakap, Kreatif, dan Produktif, serta menjadi Warga Negara yang Demokratis dan Bertanggungjawab.

Pentingnya Pendidikan bagi Kemajuan Bangsa dan Negara

Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan yang berkualitas, sulit bagi sebuah bangsa untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, peringatan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia memiliki makna yang sangat penting sebagai pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia tentang betapa pentingnya pendidikan.

Setiap tahun, Hari Pendidikan Nasional diperingati dengan berbagai kegiatan, seperti lomba-lomba dan seminar-seminar yang bertemakan pendidikan.

Peringatan ini juga dijadikan ajang untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi masa depan bangsa. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat Indonesia semakin memahami betapa pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa dan negara.

Related Posts

1 of 17