NongkiNgopi.com – Kesurupan adalah kondisi di mana seseorang tampak seperti dirasuki oleh. Namun, apakah kesurupan itu benar-benar nyata?
Pertama, ada orang yang dalam tanda kutip “kesurupan” yang mengalami halusinasi dan amnesia sesaat, bahkan tidak mengingat identitasnya sendiri. Mereka tampak seperti sedang dirasuki oleh sesuatu. Kedua, ada orang yang masih menyadari identitasnya sendiri, tetapi tidak mengerti dengan situasi sekitarnya. Mereka kesulitan berbicara atau bergerak.
BACA JUGA : Memahami Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Penyebab Kesurupan
Para ahli menyimpulkan bahwa kesurupan tidak disebabkan oleh roh jahat, melainkan faktor-faktor seperti genetik, lingkungan, ekonomi, dan trauma masa lalu.
Kesurupan ini dapat dipicu oleh stres atau tekanan psikologis. Dalam konteks kesurupan di sekolah, seringkali terjadi pada siswa-siswa kelas 3 yang sedang sibuk mempersiapkan ujian.
Rasa takut akan mengulang tahun akademik jika tidak lulus dapat menyebabkan tekanan yang berujung pada kesurupan. Para ahli sering menyebut kejadian ini sebagai “histeria massal”.
Kesurupan memiliki sejarah panjang karena manusia cenderung mencari penjelasan yang mudah untuk fenomena yang tidak dapat dipahami.
Meskipun sebutan kesurupan terdengar biasa, ternyata banyak aktivitas pengusiran roh jahat justru berakhir dengan akhir yang tragis.
Namun, dengan memahami adanya penjelasan psikologis di balik kesurupan, kita dapat lebih bijaksana dalam menangani individu yang mengalami gangguan ini.
Mengatasi Kesurupan: Penanganan dan Pemahaman
Sekarang kita mengetahui bahwa kesurupan dapat dijelaskan secara ilmiah sebagai gejala penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh stres.
Oleh karena itu, penanganannya dapat melibatkan pendekatan medis dengan berkonsultasi kepada dokter spesialis psikologi atau psikiatri.
Baca Juga : Depresi, Gangguan Serius yang Umum Terjadi
Menyadari hal ini penting agar individu yang mengalami kesurupan mendapatkan penanganan yang tepat, bukan menggunakan metode pengusiran roh yang tidak efektif dan berisiko.
Kesimpulannya, pemahaman medis dan psikologis menunjukkan bahwa fenomena kesurupan dapat dijelaskan sebagai gangguan kejiwaan yang dipicu oleh faktor-faktor seperti stres dan trauma, bukan sebagai fenomena roh jahat.
Penting bagi kita untuk mengubah paradigma kita dalam menangani kesurupan, dengan lebih memahami dan mengobati kondisi ini secara medis, dengan bantuan dokter psikologi atau psikiater. Dengan demikian, individu yang mengalami kesurupan dapat mendapatkan perawatan yang sesuai dan efektif.