NongkiNgopi.com – Makoko, sebuah pemukiman yang terletak di kawasan Lagos, Nigeria, dijuluki sebagai Venesia dari Afrika. Namun, tidak seperti pemandangan indah dan romantis di , Makoko menampilkan realitas yang jauh lebih kumuh dan tercemar.
Makoko merupakan pemukiman nelayan informal yang tidak memiliki catatan sensus resmi. Meskipun demikian, perkiraan sementara menyebutkan bahwa pemukiman ini dihuni oleh sekitar 150 hingga 250.000 jiwa.
Mayoritas penduduk Makoko adalah pekerja migran dari negara-negara Afrika Barat yang mencari nafkah di Nigeria, terutama dalam sektor penangkapan ikan.
Kehidupan di Makoko yang Terkait Erat dengan Air
Air adalah elemen tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Makoko. Bangunan di pemukiman ini bertumpu pada rumah panggung yang terapung di atas air.
Setiap rumah dihuni oleh sekitar 6 hingga 10 orang dan dilengkapi dengan perahu kayu sebagai sarana transportasi di sekitar pemukiman.
Anak-anak di Makoko bahkan mulai belajar mendayung perahu kayu sejak usia 5 tahun, karena keterampilan ini penting untuk bertahan hidup di lingkungan kumuh ini.
Infrastruktur yang Kurang Memadai dan Ancaman Lingkungan
Makoko lama tidak memiliki infrastruktur dasar yang mencukupi untuk menjadi pemukiman layak huni. Air minum bersih, listrik, dan sistem pembuangan limbah tidak tersedia di sana.
Akibatnya, jamban komunal digunakan bersama oleh rumah tangga, sementara air limbah langsung mengalir ke perairan tempat mereka tinggal.
Keadaan ini mengancam lingkungan dan kesehatan penduduk, sementara air di kawasan tersebut tidak lagi dapat mendukung kehidupan laut.
Makoko sebagai Daya Tarik Wisata Kumuh
Meskipun dianggap sebagai kawasan kumuh yang tidak diinginkan, Makoko menarik perhatian banyak wisatawan yang tertarik melihat sifat dan kondisinya yang unik.
BACA JUGA : Migingo: Pulau Sengketa Antar Negara di Tengah Kepadatan Ekstrim
Salah satu daya tarik paling menawan di Makoko adalah sekolah terapung yang dibangun dari tong plastik. Sekolah ini memberikan kesempatan pendidikan kepada anak-anak di Makoko yang sebelumnya tidak memiliki akses terbatas akibat kemiskinan dan faktor geografis.
Tantangan dan Perlindungan Budaya Makoko
Warga Makoko seringkali bersikap waspada terhadap wisatawan dan skeptis terhadap fotografi, menganggap mereka sebagai mata-mata atau penjualan foto untuk keuntungan pribadi. Upaya pemerintah untuk menggusur warga Makoko juga menjadi masalah yang kompleks.
Warga percaya bahwa Makoko adalah bagian dari budaya mereka yang harus dilestarikan, sementara pemerintah menginginkan pengembangan kota yang megah dan modern di tepi laut.
Tantangan dan Harapan bagi Makoko
Makoko menghadapi tantangan yang besar dalam hal infrastruktur, kesehatan, dan lingkungan. Namun, kesadaran akan kondisi ini semakin meningkat, dan ada upaya untuk meningkatkan kondisi hidup dan memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi penduduk Makoko.
Dengan perlindungan budaya dan perhatian yang tepat, diharapkan Makoko dapat menghadapi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.