nongkingopi.com – Terusan Panama memiliki sejarah yang panjang dan penuh tantangan. Pada abad ke-16, para pedagang dan penjelajah mencari jalur yang lebih efisien untuk menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Pada tahun 1513, penjelajah menemukan bahwa hanya sebagian kecil dari daratan di tempat tersebut yang memisahkan kedua samudra.
Namun, gagasan untuk membangun kanal di daerah tersebut terpaksa ditinggalkan karena rute yang berat dan melewati daerah pegunungan.
BACA JUGA : Terusan Suez: Membelah Daratan untuk Menghubungkan Dunia!!
Dibangun oleh Prancis dan Amerika Serikat
Pada tahun 1881, Prancis memulai pembangunan Terusan Panama setelah mendapatkan konsesi dari pemerintah Kolombia.
Dipimpin oleh Ferdinand de Lesseps, yang sebelumnya sukses membangun Terusan Suez, proyek ini menghadapi tantangan teknis yang serius, termasuk penyakit, perubahan aliran sungai, dan kondisi tanah yang sulit.
Setelah hampir delapan tahun pembangunan yang penuh kesulitan, proyek tersebut menghadapi kegagalan finansial dan teknis yang besar pada tahun 1889.
BACA JUGA : Suku Nias: Suku yang Sulit Terkalahkan Dalam Menghadapi Penjajahan Belanda
Setelah kegagalan Prancis, Amerika Serikat mulai tertarik untuk membangun Terusan Panama. Pada tahun 1903, Amerika Serikat dan Panama menandatangani perjanjian yang memberikan hak kepada Amerika Serikat untuk membangun dan mengendalikan terusan tersebut.
Pada tahun 1904, pembangunan dimulai di bawah kepemimpinan insinyur John F. Stevens. Tantangan seperti penyakit malaria dan demam kuning, perubahan aliran sungai, serta konstruksi sistem locks harus dihadapi. Setelah hampir satu dekade pembangunan yang intensif, Terusan Panama selesai pada tahun 1914.
Teknologi dan Dampak yang Terjadi
Pembangunan Terusan Panama melibatkan penggunaan teknologi modern pada saat itu. Mesin uap, alat berat, dan peralatan konstruksi modern digunakan secara luas.
Namun, pembangunan terusan ini juga mengakibatkan banyak korban jiwa. Diperkirakan sekitar 25 ribu atau bahkan lebih pekerja meninggal selama proses pembangunan proyek kanal Panama.
BACA JUGA : Papua Nugini: Mengapa Tidak Masuk dalam Benua Asia?
Faktor-faktor seperti cuaca ekstrim, wabah penyakit seperti malaria dan demam kuning, serta kecelakaan kerja menjadi penyebab tingginya jumlah korban.
Terusan Panama memiliki dampak yang signifikan terhadap perdagangan dan perekonomian global.
Sebelum adanya terusan ini, kapal harus berlayar sejauh sekitar 21.000 kilometer melalui Selat Magellan di ujung selatan Amerika Selatan untuk mencapai Samudra Pasifik dari Atlantik atau sebaliknya.
Kapal dapat melintasi benua Amerika Selatan dengan jarak yang jauh lebih pendek, menghemat waktu dan biaya pengiriman.
Sebagai hasilnya, perdagangan dunia mengalami kemajuan pesat, dan Terusan ini menjadi jalur yang sangat penting bagi perekonomian global.
Peran Politik dan Geopolitik Terusan Panama
Selain dampak ekonomi, Terusan Panama juga memiliki peran penting dalam sejarah politik dan geopolitik.
Pada tahun 1903, Amerika Serikat mendukung perjuangan kemerdekaan Panama dari Kolombia dan memperoleh kontrol penuh atas Terusan Panama.
Amerika Serikat mempertahankan kendali atas kanal ini hingga tahun 1999, ketika kendali diserahkan kembali kepada pemerintah Panama.
BACA JUGA : Makoko: Kota Terapung Paling Kumuh yang Dijuluki Venesianya Afrika
Terusan Panama juga memiliki implikasi strategis dan keamanan. Kontrol atas terusan ini memberikan keuntungan dalam hal pertahanan dan mobilitas militer.
Selama Perang Dunia II, terusan ini memainkan peran penting dalam memungkinkan kapal-kapal Amerika Serikat untuk beralih cepat antara Samudra Atlantik dan Pasifik, memperkuat upaya perang Sekutu.
Proyek Perluasan Terusan Panama
Saat ini, terdapat proyek perluasan terusan yang sedang berlangsung untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi jalur air ini. Proyek perluasan dimulai pada tahun 2007 dan diharapkan selesai pada tahun 2022.
Proyek ini mencakup penambahan jalur dan pengembangan sistem locks yang lebih besar untuk mengakomodasi kapal-kapal dengan kapasitas yang lebih besar.
Perluasan terusan ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi lalu lintas kapal serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar.