BeritaViral

Kontroversi di Ponpes Al Zaytun: Massa Pembela Nyanyikan Lagu Yahudi

Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, menjadi sorotan belakangan ini karena mengirim sebuah kelompok masa tandingan untuk menghadapi para demonstran di lokasi aksi.

Ponpes Al Zaytun

NongkiNgopi.comPondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, menjadi sorotan belakangan ini karena mengirim sebuah kelompok masa tandingan untuk menghadapi para demonstran di lokasi aksi.

Menariknya, dalam masa tandingan tersebut terdapat penampilan lagu-lagu berbahasa Ibrani oleh para peserta.

Salah satu sorotan dari masa tandingan tersebut adalah penampilan lagu-lagu berbahasa Ibrani. Salah satu lagu yang dinyanyikan adalah “Shalom Alaihim,” sebuah lagu berbahasa Ibrani yang terkait dengan budaya Yahudi.

Penggunaan bahasa Ibrani oleh para peserta masa tandingan ini menarik perhatian, karena tidak umum terjadi dalam konteks protes di Indonesia.

BACA JUGA : Aksi Gilang Dirga Mengadakan Lomba Adzan di Instagram dan Menyebutkan Pemenangnya

Para peserta masa tandingan dari Pondok Pesantren Al Zaytun terlihat antusias dalam penampilan mereka. Beberapa peserta terlihat menari dengan ringan dan mengangkat tangan ke udara saat menyanyikan lagu “Assalamualaikum.” Ekspresi energi dan keterlibatan ini menambahkan elemen unik dalam masa tandingan tersebut.

Menyikapi kegiatan di Pondok Pesantren Al Zaytun, anggota Forum Indramayu telah mengumumkan niat mereka untuk menggelar unjuk rasa.

Diperkirakan sekitar 5.000 orang akan berpartisipasi dalam unjuk rasa ini. Keputusan untuk melakukan protes ini muncul sebagai respons terhadap sejumlah kontroversi yang melibatkan lembaga tersebut.

Salah satu isu utama yang dikemukakan oleh penduduk dan anggota Forum Indramayu adalah dugaan adanya ajaran dan praktik sesat di Pondok Pesantren Al Zaytun.

BACA JUGA : Mengejutkan! Harga Tiket Coldplay di Singapura Lebih Terjangkau daripada Jakarta

Muncul kekhawatiran terkait pandangan lembaga tersebut tentang hubungan antara individu, dengan klaim bahwa para siswa dilarang menjalin hubungan romantis.

Namun, diduga diperbolehkan mengumpulkan kekayaan sebagai jalan untuk menebus dosa, yang menimbulkan pertanyaan tentang integritas moral lembaga tersebut.

Secara keseluruhan, masa tandingan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al Zaytun, dengan nyanyian lagu-lagu berbahasa Ibrani, telah memicu reaksi signifikan dalam masyarakat.

Rencana unjuk rasa yang akan datang oleh Forum Indramayu mencerminkan kekhawatiran seputar ajaran dan praktik lembaga tersebut. Saat situasi terus berkembang, masih harus ditunggu bagaimana kontroversi ini akan ditangani dan diselesaikan.

Ponpes Al Zaytun

Related Posts

1 of 61