AkademiGeografiSejarah

Makhunik: Desa Kurcaci Kuno yang Mempesona Dunia

Di sudut terpencil South Khorasan, dekat perbatasan Afghanistan, terdapat sebuah desa yang kaya sejarah.

NONGKINGOPI.COM – Di sudut terpencil South Khorasan, dekat perbatasan Afghanistan, terdapat sebuah desa yang kaya sejarah. Makhunik, juga dikenal sebagai “Desa Kurcaci,” diyakini telah berusia 1.500 tahun dan menarik perhatian sebagai salah satu dari tujuh desa paling menakjubkan di dunia. Masa lalu yang menarik, ditandai dengan kehadiran penduduk bertubuh kerdil, telah memikat para ahli dan pengunjung.

BACA JUGA : Keajaiban Kota Derinkuyu: Kota Bawah Tanah Canggih dengan Usia Ribuan Tahun

Desa Misterius Makhunik

Desa Misterius Makhunik

Reputasi Makhunik sebagai Desa Kurcaci berasal dari keyakinan bahwa penduduknya, sekitar satu abad yang lalu, memiliki tinggi yang sangat pendek, dengan rata-rata sekitar 50 cm.

Pandangan ini didukung oleh peninggalan arsitektur desa, yang terdiri dari sekitar 200 rumah batu dan tanah liat. Menariknya, 70-80 struktur rendah, tinggi 150 cm, pintu sempit, memasuki harus membungkuk.

Arsitektur Kuno yang Abadi

Rumah-rumah di Makhunik menampilkan desain yang sederhana namun abadi yang mengingatkan pada masa lampau. Dibangun dari kayu, lumpur, batu, dan jerami, rumah-rumah ini menyerupai gaya arsitektur ribuan tahun yang lalu.

Rumah-rumah tersebut dibangun di cekungan di bukit, dengan area tinggal utama terletak sekitar satu meter di bawah permukaan tanah.

Akibatnya, sering kali diperlukan tangga untuk menghubungkan pintu masuk ke lantai dasar. Dimensi rumah yang memanjang dan sempit berkisar antara 1,5 hingga 3 meter, dengan langit-langit setinggi sekitar 1,5 meter.

Setiap hunian terdiri dari area penyimpanan kecil untuk biji-bijian, dapur yang kompak, dan beberapa ruangan kecil untuk hewan ternak dan barang bawaan lainnya.

BACA JUGA : Islas Uros: Keajaiban Pulau Terapung Dibangun dengan Jerami

Tantangan Membangun Rumah Mungil

Meskipun rumah-rumah di Makhunik terlihat sederhana dan dibangun dari bahan-bahan dasar, proses pembuatannya jauh dari perkara yang mudah.

Keterbatasan akses terhadap hewan ternak besar yang biasanya digunakan untuk mengangkut bahan bangunan menjadi tantangan yang signifikan.

Selain itu, kondisi geografis yang keras dan terpencil, termasuk keterpencilan yang kering, membuat pengangkutan bahan bangunan dengan tangan melalui jarak beberapa kilometer menjadi tugas yang melelahkan.

Untuk mengurangi beban tersebut, penduduk desa memilih untuk membangun rumah-rumah yang lebih kecil. Pembangunan struktur yang lebih kecil mengurangi jumlah bahan yang dibutuhkan dan membuat usahapembangunan menjadi lebih ringan.

Rumah-rumah yang lebih kecil juga lebih mudah dalam hal pengaturan suhu, baik pemanasan maupun pendinginan, dibandingkan dengan rumah yang lebih besar.

BACA JUGA : Makoko: Kota Terapung Paling Kumuh yang Dijuluki Venesianya Afrika

Transformasi dan Kemajuan

Beruntungnya, sekitar 70 tahun yang lalu, ketika Makhunik mulai ditemukan, pemerintah memulai pembangunan jalan dan memfasilitasi transportasi makanan dan pasokan penting lainnya ke wilayah tersebut.

Dengan keterhubungan yang lebih baik ke kota-kota terdekat, penduduk desa dapat mengakses sumber daya yang lebih baik.

Generasi muda mulai menjelajahi kota-kota terdekat, mencari penghasilan, dan membawa kembali pasokan yang lebih baik.

Akibatnya, kondisi hidup di desa ini secara bertahap membaik, dengan peningkatan tinggi rata-rata dan penampilan yang lebih langsing pada penduduknya.

Namun demikian, kenangan akan leluhur mereka yang lebih pendek masih melekat, menjadi pengingat tantangan yang dihadapi penduduk desa ini sepanjang sejarah.

BACA JUGA : Terusan Panama: Membelah Benua dan Memperpendek Waktu Perjalanan!

Makhunik, desa kurcaci misterius di South Khorasan, terus memikat pengunjung dari seluruh dunia. Arsitektur kuno yang mengingatkan pada masa lampau dan kenangan akan penduduknya yang lebih pendek menjadi bukti sejarah yang unik.

Saat dunia mengungkap rahasia dan keajaiban Makhunik, desa ini berdiri sebagai bukti nyata semangat dan ketangguhan penduduknya yang telah beradaptasi dan berkembang meskipun kesulitan yang dihadapi di sudut terpencil mereka di dunia ini.

Related Posts

1 of 17