AkademiBerita

Program Banyuwangi Hijau Mendorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Sekolah

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, telah menginisiasi program Banyuwangi Hijau pada tahun 2022 dengan tujuan utama untuk mengendalikan masalah sampah di daerah tersebut. Salah satu langkah konkrit yang diambil dalam rangka mencapai tujuan ini adalah pembentukan kelompok sekolah yang menerapkan pengelolaan sampah secara baik dan berkelanjutan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Nongkingopi.com – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, telah menginisiasi program Banyuwangi Hijau pada tahun 2022 dengan tujuan utama untuk mengendalikan masalah sampah di daerah tersebut. Salah satu langkah konkrit yang diambil dalam rangka mencapai tujuan ini adalah pembentukan kelompok sekolah yang menerapkan pengelolaan sampah secara baik dan berkelanjutan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Baca Juga: Hari-Hari Penting di Indonesia: Mengenang Peristiwa Bersejarah dan Merayakan Budaya

Dalam program ini, sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah pertama di Banyuwangi didampingi oleh tim promotor UKS dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi dan Banyuwangi Hijau. Sebanyak 20 promotor UKS telah dilibatkan untuk memberikan bimbingan dan pelatihan kepada sekolah-sekolah dalam hal pengelolaan sampah.

Ketua Stikes Banyuwangi, Soekardjo, menjelaskan bahwa program pendampingan ini merupakan tahap kedua dari program Banyuwangi Hijau. Sebelumnya, 12 sekolah telah mendapatkan bimbingan dalam pengelolaan sampah. Dalam tahap ini, beberapa sekolah telah berhasil menerapkan proses pemilahan sampah di mana para siswa secara aktif terlibat dalam memilah dan membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

“Pengelolaan sampah harus dimulai dari dini. Caranya adalah dengan mengubah perilaku di lingkungan sekolah. Ini adalah langkah yang selaras dengan program Banyuwangi Hijau,” tambah Soekardjo.

Keberhasilan program ini juga terlihat dari fakta bahwa dua sekolah di Banyuwangi telah berhasil membangun tempat penampungan sampah yang jaraknya ideal, yakni beberapa ratus meter dari ruang-ruang di sekolah. Hal ini membantu mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan mendorong kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Baca Juga: Replicas (2018): Sinopsis, Review, dan Informasi Film

Soekardjo juga menekankan bahwa 12 sekolah yang telah mendapatkan pendampingan telah mampu mengelola sampah dengan baik. Setidaknya, para siswa di sekolah-sekolah tersebut sudah terbiasa membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Langkah ini merupakan komitmen nyata dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam upaya mengendalikan masalah sampah plastik yang semakin meningkat.

Program Banyuwangi Hijau dan upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan di sekolah menjadi langkah konkret dalam menyadari pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam hal pengelolaan sampah. Dengan melibatkan sekolah sebagai basis pendidikan, generasi muda Banyuwangi diajarkan untuk menjadi agen perubahan dalam melindungi lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Diharapkan bahwa melalui program ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik akan semakin meningkat, dan langkah-langkah berkelanjutan akan terus diambil untuk mencapai Banyuwangi yang lebih hijau dan lestari.

Baca Juga: Perbedaan Mengejutkan! Rasa Daging Sapi vs. Daging Kambing yang Harus Kamu Ketahui!

"Hanya manusia biasa yang mencoba menjalani hidup sebaik mungkin. Kami mungkin tidak sempurna, kadang-kadang membuat kesalahan, dan memiliki keterbatasan kami sendiri. Namun, kami juga memiliki potensi untuk tumbuh, belajar, dan berkembang dari…

Related Posts

1 of 76