Nongki Ngopi – Dalam kisah yang mengguncangkan, “Ninja Banyuwangi” membawa kita ke tahun 1998 di Indonesia, di mana kejadian mengerikan mengguncang kota Banyuwangi. Sebuah kelompok misterius yang dikenal sebagai “ninja” mengenakan pakaian serba hitam dan cupluk hitam, menjalankan aksi pembunuhan kejam terhadap individu-individu yang dituduh melakukan ilmu hitam.
Korban pembunuhan ini termasuk dukun santet, ulama, dan bahkan tokoh masyarakat. Meskipun pemerintah setempat mengeluarkan radiogram untuk melindungi warga dari bahaya ini, pembunuhan terus berlanjut dan semakin meluas, memunculkan spekulasi tentang keterlibatan pemerintah.
Baca Juga: Misteri Kelam “Ninja Banyuwangi” Pembantaian Dukun dan Ulama
Salah satu tokoh sentral dalam cerita ini adalah “Maman”, seorang mantan preman pasar yang beralih menjadi pengusaha kelapa setelah menikah. Namun, saat istrinya jatuh sakit dan kebutuhan medis tak terpenuhi, Maman terpaksa menerima tawaran menjadi pembunuh bayaran untuk mendapatkan uang. Dalam usaha putus asa untuk mengumpulkan dana pengobatan istrinya, Maman harus menghadapi konsekuensi mengerikan dari tindakan tersebut.
Di tengah nuansa supranatural dan kekerasan, cerita ini juga mengangkat pertanyaan tentang batas keputusasaan manusia, kompleksitas sosial, dan motif di balik pembantaian ini. “Ninja Banyuwangi” tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan, mengingatkan kita akan sisi gelap dalam masyarakat yang tampak damai. Cerita ini merangkum bahwa di balik kedamaian, kadang-kadang tersembunyi kisah-kisah yang lebih gelap dan mengejutkan.
Kisah Ninja Banyuwangi