BeritaViral

Terungkap! Asal Usul 16 Senjata Milik Pegawai PT KAI yang Ditangkap Densus 88!

Aswin menduga bahwa DE menggunakan akun marketplace ini sebagai tempat untuk melakukan jual beli senjata api secara ilegal.

– Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) telah mengungkap asal usul 16 senjata api yang berhasil disita dari seorang terduga teroris, yang ternyata merupakan seorang pegawai dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan inisial DE.

Penangkapan terjadi di Jalan Raya Bulak Sentul, Bekasi Utara, pada Senin (14/8/2023) sekitar pukul 13.17 WIB.

Selain senjata api, petugas Densus 88 juga menyita sejumlah amunisi saat menangkap DE. Namun, yang menarik perhatian adalah bagaimana terduga teroris ini memperoleh senjata-senjata tersebut.

Menurut Kombes Aswin Siregar, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, terduga teroris DE diduga mendapatkan senjata api dan amunisi tersebut melalui platform jual beli online, yang disebut sebagai “marketplace”.

Meskipun tanpa menyebutkan nama marketplace yang dimaksud, Aswin menjelaskan bahwa di dalam platform tersebut terdapat penjual-penjual yang diduga terlibat dalam perdagangan senjata.

Keterlibatan mereka dalam perdagangan senjata di platform tersebut menjadi perhatian utama dalam investigasi.

Aswin menduga bahwa DE menggunakan akun marketplace ini sebagai tempat untuk melakukan jual beli senjata api secara ilegal.

Selain itu, marketplace ini juga digunakan sebagai kamuflase untuk menyembunyikan aktivitasnya.

BACA JUGA : Pegawai BUMN PT KAI Ditangkap oleh Densus 88 Antiteror dengan Dugaan Keterlibatan Terorisme

Pernyataan ini diperkuat dengan dugaan bahwa DE menjual mainan terkait alat-alat militer di marketplace, sulit terdeteksi pihak berwenang.

“Dalam hal ini, marketplace berperan sebagai kamuflase untuk aktivitas perdagangan senjata ilegal,” ungkap Aswin.

Penyelidikan lanjutan berlangsung untuk pahami sejauh mana akun marketplace DE cari keuntungan atau mungkin punya tujuan lain. Selain itu, juga sedang dieksplorasi apakah akun tersebut mungkin memiliki tujuan lain yang lebih kompleks.

Lebih lanjut, Aswin menjelaskan bahwa pendapatan yang diperoleh DE berasal dari penjualan senjata di marketplace tersebut.

Pendapatan ini kemungkinan besar diarahkan untuk memodifikasi dan mengembangkan senjata airsoft gun menjadi senjata api yang lebih berbahaya.

Tujuan utama modifikasi ini adalah meningkatkan daya tembak dan potensi bahaya senjata tersebut.

Penyidik juga tengah melacak aliran dana yang terkait dengan aktivitas jual beli senjata ini, termasuk biaya untuk meningkatkan senjata-senjata tersebut.

Saat ini, upaya investigasi terus berlangsung guna mengungkap lebih banyak detail tentang hubungan DE dengan jaringan terorisme.

Selain itu, juga sedang dilakukan upaya untuk mengetahui asal usul senjata-senjata yang berhasil diamankan darinya.

Perhatian khusus difokuskan pada pemahaman tentang bagaimana aktivitas jual beli senjata di marketplace tersebut dapat terjadi tanpa terdeteksi oleh pihak berwenang.

Upaya ini dilakukan untuk mengidentifikasi celah atau faktor-faktor yang memungkinkan praktik ilegal semacam itu berlangsung.

Related Posts

1 of 63