– Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kini menghadapi ancaman serius terkait potensi kudeta militer yang dapat terjadi dalam beberapa pekan mendatang.
Mantan anggota Central Intelligence Agency (CIA), Larry Johnson, telah mengeluarkan peringatan serius bahwa pasukan Zelensky sendiri dapat menjadi sumber ancaman ini akibat ketidakpuasan atas pengelolaannya terhadap situasi perang di Ukraina.
Dalam sebuah wawancara sebagai narasumber di acara Redacted, yang dirilis pekan lalu dan dikutip oleh Russia Today, Johnson mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina di front timur sangat tidak puas dengan langkah-langkah yang diambil oleh Zelensky dalam mengendalikan konflik tersebut.
Meskipun sebelumnya Ukraina berhasil mengusir pasukan Rusia, serangan balasan yang dilancarkan oleh Ukraina dinilai gagal memberikan dampak signifikan.
Hal ini berdampak negatif terhadap dukungan domestik dan internasional terhadap pemerintahan Zelensky.
BACA JUGA : Rusia Menghancurkan 4 Kapal Ukraina Berisi Pasukan Khusus di Laut Hitam!
Tidak hanya itu, kegagalan serangan Ukraina juga telah mengecewakan Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya yang berharap Ukraina dapat menjadi penghalang efektif terhadap pergerakan Rusia.
Peningkatan ketergantungan Ukraina terhadap dukungan Barat dalam melancarkan serangan terhadap Rusia juga memperumit situasi, dan hal ini diyakini menjadi salah satu faktor pemicu potensi kudeta militer.
Para analis juga mengacu pada keadaan yang serupa yang pernah terjadi dalam sejarah, terutama kasus Presiden Kerensky pada tahun 1917.
Kerensky juga digulingkan karena terlalu fokus pada perang dan mengabaikan isu-isu domestik yang penting. Pensiunan perwira marinir AS, Scott Ritter, menyebutkan bahwa dengan kehancuran tiap brigade Ukraina, kemungkinan terjadinya kudeta militer semakin besar.
Situasi yang semakin tegang di Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional.
Banyak pihak berharap agar Presiden Zelensky dapat segera mengatasi ketidakpuasan di kalangan pasukan dan mencari solusi yang lebih efektif untuk menghadapi konflik dengan Rusia.
Namun, apakah potensi kudeta militer benar-benar akan terjadi masih menjadi pertanyaan besar yang membutuhkan pemantauan lebih lanjut.
Dalam kondisi ketidakpastian ini, dunia internasional terus memantau perkembangan di Ukraina dan berharap agar situasi konflik dapat diselesaikan dengan damai dan tanpa pengorbanan lebih lanjut.
