Nongki Ngopi – Seorang pria bernama , yang tinggal di Jakarta Selatan, menghebohkan media sosial dengan curahan hatinya tentang pengalaman mengerikan yang diduga dia alami.
Ia mengaku menjadi korban penculikan dan penganiayaan oleh oknum anggota (TNI). Curahan hati Agus ini menarik perhatian publik karena ia telah memohon kepada , , dan agar mengambil tindakan terhadap kasusnya yang sudah berbulan-bulan tanpa kejelasan.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 2 Februari 2023, setelah Agus bermain golf di Soekarno Halim. Saat sedang berkendara, sebuah mobil Innova hitam tiba-tiba menabrak mobilnya.
BACA JUGA : Oknum Paspampres yang Aniaya Warga Aceh Hingga Tewas, Panglima TNI Minta Dihukum Mati
Tiga orang kemudian muncul dari mobil tersebut dan langsung menyerang Agus secara fisik. Agus menyatakan bahwa anggota TNI yang diduga terlibat dalam aksi eksekusi melancarkan serangan tersebut.
Agus mengklaim bahwa serangan tersebut bermula dari perintah seorang pengusaha berinisial RT.
Diduga, pengusaha ini telah mengintegrasikan Agus ke dalam skema pernyataan palsu yang menuduhnya sebagai penipu, pelaku penggelapan uang, dan pelaku perlawanan terhadap aparat.
Agus merasa bahwa oknum TNI yang terlibat dalam serangan tersebut adalah eksekutor dari perintah RT.
“Saya dibebaskan diantar pulang oleh dua orang pada pukul satu malam,” kata Agus, menggambarkan kengerian pengalamannya.
Ia mencatat bahwa sejak laporan kasus ini diberikan kepada pihak kepolisian, belum ada perkembangan signifikan yang terjadi. Meskipun demikian, kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan Pomdam Jaya Guntur.
Pihak TNI sendiri belum mengakui keterlibatan oknum anggotanya dalam insiden ini. Namun, Agus mengakui memiliki bukti dalam bentuk kartu identitas anggota TNI yang ditemukan pada salah satu pelaku.
BACA JUGA : Kasus Penculikan dan Kekejaman Oknum Paspampres Lebih dari 6 Orang Jadi Korban
Dari kartu identitas tersebut, tercantum alamat dan pekerjaan yang menunjukkan keterlibatan sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia.
Kuasa hukum Agus telah melakukan langkah-langkah untuk meminta klarifikasi dari pihak berwenang terkait perkembangan kasus ini.
Mereka telah mendatangi Polda Metro Jaya serta Pomdam Jaya Guntur untuk mencari jawaban yang memuaskan mengenai tindak lanjut atas laporan yang telah diajukan.
Namun, hingga saat ini, respons dari pihak berwenang masih terbatas.
Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI juga telah mendapatkan perhatian atas permohonan bantuan dari Agus. Ia berharap agar kasusnya segera ditangani dengan serius dan mendapatkan kejelasan.
Agus juga menyampaikan simpati terhadap korban-korban kekerasan lainnya di Indonesia, termasuk kasus di Aceh.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat karena melibatkan tuduhan terhadap oknum TNI, yang seharusnya merupakan bagian dari institusi yang mengemban tugas menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Semakin banyaknya pengaduan mengenai tindakan sewenang-wenang oleh oknum-oknum tersebut menunjukkan perlunya transparansi dan akuntabilitas dari pihak-pihak terkait dalam menangani kasus-kasus serupa di masa depan.