PA 212 Dukung Ganjar
– Dalam suasana politik yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden, (PA) 212, kelompok yang memiliki pengaruh signifikan dalam dinamika politik Indonesia, telah memunculkan kejutan dengan mengkritik pilihan Capres dari , Anies Baswedan.
, Wasekjen PA 212, berpendapat bahwa kolaborasi Anies dengan Ketua PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Menurutnya, hal ini sebaliknya mencoreng citra pencapresan Anies.
Sikap PA 212 yang semula mendukung Anies Baswedan dalam perjalanannya menuju kursi presiden, kini tampaknya berubah arah.
Terdengar kabar bahwa PA 212 mulai mengalihkan dukungannya ke Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo. Slamet Maarif, Ketua Umum PA 212, bahkan secara terbuka menyatakan preferensinya untuk mendukung Ganjar Pranowo.
Ia memilih Ganjar Pranowo ketimbang Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan.
Sikap PA 212 yang berubah menjadi lebih kritikal terhadap Anies Baswedan dan Cak Imin, menciptakan gejolak dalam politik nasional.
Novel Bamukmin, salah satu tokoh PA 212, telah memberikan sinyal kuat penolakan terhadap Cak Imin. Ia menentang Cak Imin sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Anies.
Bamukmin menyoroti isu bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menginvestigasi Cak Imin. Investigasi ini terkait dengan dugaan korupsi yang melibatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dalam pandangan Novel Bamukmin, kehadiran Cak Imin sebagai pendamping Anies justru menimbulkan keraguan terhadap proses pencapresan Anies Baswedan. “Jelas ini mencoreng pencapresan Anies,” tambahnya.
BACA JUGA : Viral Video TikToker Luluk Nuril Dikawal Patwal Untuk Kepentingan Pribadi, Apakah Sesuai Peraturan?
Kritik Novel Bamukmin tidak berhenti di situ. Ia juga berpendapat bahwa Cak Imin bukanlah sosok yang mampu mewakili ulama.
Menurutnya, Cak Imin tidak sesuai sebagai pendamping Anies dalam pemilihan presiden. Menurutnya, pasangan Anies-Imin tidak memenuhi harapan umat Islam dan tidak bisa dianggap sebagai representasi ulama.
Oleh karena itu, Novel Bamukmin memastikan bahwa PA 212 tetap mengikuti komando Habib Rizieq Shihab. Mereka akan mengikuti komando tersebut dalam menentukan pasangan Capres-Cawapres yang akan didukung.
Novel Bamukmin tidak hanya memberikan kritik, namun juga memberikan beberapa syarat kepada Ganjar Pranowo jika ingin mendapatkan dukungan dari PA 212.
Pertama, ia meminta Ganjar untuk berkomitmen membongkar kasus penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Cikampek. “Prinsipnya saya pribadi mendukung Capres mana pun selama ia berani membongkar dan memperjuangkan kasus KM50, termasuk Anies Baswedan dan Ganjar,” ujar Novel.
Novel juga menegaskan bahwa jika Ganjar menunjukkan tanda-tanda tobat atas kesalahan-kesalahannya, seperti nonton bokep, tidak terlibat dalam kegiatan judi sabung ayam, tidak mendukung penista agama, dan berani menangkap para penista agama, serta tidak tunduk kepada oligarki, maka ia akan memilih Ganjar sebagai Capres yang diusung PA 212.
Novel juga mengajak umat Islam untuk tidak terpedaya oleh label partai Islam yang sebenarnya mendukung penista agama atau RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Selain itu, ia juga mengingatkan agar berhati-hati dalam mengamati peran ulama, karena tidak semua ulama dapat dianggap baik.
Sementara politikus dan pemimpin bangsa bersiap memasuki tahap-tahap penting dalam proses pemilihan presiden, masyarakat Indonesia akan terus memantau perkembangan politik yang semakin menarik ini.
PA 212, sebagai salah satu pemain penting dalam peta politik Indonesia, terus menjadi sorotan dalam perjalanan menuju pemilihan presiden yang akan datang.
BACA JUGA :
PA 212 Dukung Ganjar