BeritaViral

Viral Kawin Tangkap di Sumba, Wanita Histeris saat Diculik

Sebuah video viral menunjukkan seorang wanita yang histeris saat menjadi bagian dari tradisi kontroversial "kawin tangkap" di Sumba. Kejadian ini terjadi di Simpang Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 7 September 2023.

ViralKawin Tangkap Sumba

Nongki Ngopi – Sebuah video viral menunjukkan seorang wanita yang histeris saat menjadi bagian dari tradisi kontroversial “kawin tangkap” di Sumba. Kejadian ini terjadi di Simpang Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 7 September 2023.

Baca Juga: Penjelasan MUI Terkait Rumor Oklin Fia sebagai Duta MUI

Video ini dibagikan oleh akun Facebook Daniel Ungu dengan keterangan “kawin tangkap di SD,” menggambarkan momen dramatis di mana sekelompok pemuda menangkap seorang wanita yang kemudian dibawa dengan paksa ke dalam sebuah mobil pick-up. Teriakan histeris wanita tersebut menciptakan suasana memilukan bagi penonton yang hanya bisa melihat kejadian tersebut.

Tradisi ini dikenal sebagai “kawin tangkap” atau PT Rambang dalam bahasa setempat. Kapolsek Wewewa Barat, Bernandus Kandi, mengkonfirmasi penangkapan empat pelaku yang terlibat dalam aksi ini. Salah satu pelaku yang teridentifikasi adalah Yohanes Bintangku, warga Desa Weipura, Kecamatan Wewewa Barat. Wanita yang menjadi korban adalah Dinansiana Malo, warga Kelurahan Wetabula, Kecamatan Kota Tambolaka. Menariknya, keduanya tidak memiliki hubungan pacaran sebelumnya.

Baca Juga: Viral Video TikToker Luluk Nuril Dikawal Patwal Untuk Kepentingan Pribadi, Apakah Sesuai Peraturan?

Wakapolres Kompol I Ketut Mastina menekankan bahwa proses hukum terhadap kasus ini akan terus berlanjut. Tujuannya adalah memberikan efek jera kepada para pelaku dan mendorong kesadaran masyarakat Sumba Barat Daya bahwa tindakan semacam ini melanggar hukum dan hak asasi manusia.

Kasus ini telah memicu diskusi luas tentang tradisi “kawin tangkap” dan tantangan yang dihadapinya dalam konteks budaya dan hukum. Sementara beberapa mungkin menganggapnya sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan, yang lain menegaskan bahwa tindakan semacam ini harus dihentikan untuk melindungi hak-hak individu dan menghormati prinsip-prinsip hak asasi manusia.

Pihak berwenang akan terus mengawasi perkembangan kasus ini, sambil berusaha memahami dampak yang lebih luas dari tradisi ini dan bagaimana menjaga keseimbangan antara tradisi budaya dan hak-hak individu dalam masyarakat Sumba.

Baca Juga: Perseteruan Antara Indomie dan Mie Gaga Memanas di Media Sosial

Baca Juga: Pertalite Akan Dihapus Tahun Depan! Pertamax Green 92 Jadi Pilihan Baru, Apa itu?

"Hanya manusia biasa yang mencoba menjalani hidup sebaik mungkin. Kami mungkin tidak sempurna, kadang-kadang membuat kesalahan, dan memiliki keterbatasan kami sendiri. Namun, kami juga memiliki potensi untuk tumbuh, belajar, dan berkembang dari…

Related Posts

1 of 63