– Anak laki-laki Dini Sera Afrianti, korban penganiayaan pacarnya Gregorius Ronald Tannur, kini hanya bisa menatap sedih makam sang ibu. Dini Sera Afrianti tewas setelah dianiaya kekasihnya usai pulang dari tempat karaoke. Tubuh Dini Sera Afrianti ditemukan tergeletak tidak berdaya oleh warga di basement apartemen.
Gregorius Ronald Tannur, yang merupakan anak anggota DPR RI, kini sudah ditetapkan tersangka atas tindakannya tersebut. Pihak kepolisian telah mengumpulkan bukti-bukti dan mendengarkan kesaksian dari saksi-saksi yang ada.
Kisah pilu ini semakin mengharukan. Anak laki-laki Dini Sera Afrianti kini hanya bisa menatap makam ibunya dengan sedih. Momen ini terekam dalam sebuah foto yang viral di media sosial dan dibagikan oleh seorang akun dengan username @fikaaa.rs.
Dalam unggahan Instagram story tersebut, terlihat pelayat yang datang ke makam korban untuk memberikan penghormatan terakhir. Kemudian, dalam unggahan berikutnya, terlihat seorang anak laki-laki yang tertunduk. Anak itu mengenakan setelan baju berwarna hitam dan peci putih, sambil menatap nisan Dini Sera Afrianti dengan tatapan sedih.
Tidak hanya itu, akun tersebut juga menyampaikan simpati terhadap anak Dini Sera Afrianti yang belum pernah bertemu langsung dengan ibunya sejak bayi.
BACA JUGA : Geger! Anak Anggota DPR Diduga Aniaya Pacar hingga Tewas Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka dan Ditahan!
Seperti yang tertulis dalam unggahan tersebut, “Sabar ya bageur. Kasihan anak teh belum pernah ketemu langsung sama mamanya dari bayi, tiba-tiba ditinggal (meninggal, red) duluan.”
Dini Sera Afrianti merupakan warga asal Kampung Gunung Guruh Girang, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ternyata, dia sudah lama tidak pulang ke kampung halamannya. Menurut Ketua RT 12 Kampung Gunung Guruh Girang bernama Saepudin, Dini tidak pulang ke rumah orang tuanya selama 12 tahun.
“Terakhir saya melihat korban sekitar 12 tahun yang lalu, saat masih menjadi pelajar,” kata Saepudin di Sukabumi pada Jumat, (6/10/2023).
Saepudin mengungkapkan bahwa setelah itu, Dini Sera Afrianti pergi dari rumah keluarganya dan tidak pernah pulang kembali. Saepudin mengaku tidak mengetahui banyak tentang sifat Dini karena saat itu usianya masih belia dan masih bersekolah.
Kronologi kejadian tragis ini pun telah diungkapkan oleh pihak kepolisian. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 4 Oktober 2023, sekitar pukul 05.00 WIB, ketika seorang wanita ditemukan meninggal dunia di Apartemen Surabaya.
GRT, sang kekasih yang merupakan anak anggota DPR RI, telah ditetapkan sebagai tersangka setelah rekonstruksi kejadian di tempat kejadian perkara (TKP).
BACA JUGA : Misteri Kematian Anak Pamen TNI AU di Lanud Halim: Bunuh Diri atau Pembunuhan?
Dari hasil rekonstruksi tersebut, terungkap bahwa GRT terlibat dalam cekcok dengan Dini Sera Afrianti setelah keduanya pulang dari tempat karaoke. Pertengkaran tersebut berujung pada tindakan kekerasan, yang menyebabkan Dini Sera terluka parah.
“Keterangan saksi GR bahwa dalam pertengkaran itu dirinya telah melakukan penendangan ke DSA hingga korban terjatuh sampai kepada posisi duduk. Kemudian setelah itu saksi GR melakukan pemukulan kepada kepala korban DSA sebanyak 2 kali dengan menggunakan botol tequila sesuai dengan yang ada di CCTV hasil dari rekonstruksi yang dilakukan,” jelas pihak kepolisian.
Pertengkaran ini terus berlanjut hingga saat keduanya sampai di area parkir basement apartemen. Pada saat itu, GRT dengan tega melindas Dini Sera Afrianti dengan mobilnya, mengakibatkan korban terlindas dan terseret sekitar 5 meter.
Setelah insiden tersebut, GRT membawa Dini Sera Afrianti kembali ke apartemen, mencoba memberikan pertolongan pertama, namun sayangnya korban tidak merespons.
Pihak rumah sakit kemudian membawa Dini Sera Afrianti, namun sayangnya mereka tidak dapat menyelamatkan nyawa korban.
Gregorius Ronald Tannur kini menghadapi tuduhan penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian Dini Sera Afrianti. Pihak berwenang terus mengungkap kasus ini dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan menganalisis CCTV untuk memastikan kebenarannya.
Momen pilu anak laki-laki Dini Sera Afrianti yang hanya bisa menatap makam ibunya menjadi gambaran tragis dari kasus ini yang telah mengguncang masyarakat Indonesia.