BeritaInternasional

Analisis Ahli Terkait Pecahnya Perang Hamas vs Israel

Konflik ini telah memunculkan pertanyaan tentang efektivitas sistem pertahanan Iron Dome Israel dan perkembangan kemampuan roket Hamas.

– Konflik berkepanjangan antara Hamas, kelompok militan Palestina, dan militer Israel telah menarik perhatian global karena dampaknya yang menghancurkan pada kedua belah pihak.

Konflik ini telah memunculkan pertanyaan tentang efektivitas sistem pertahanan Iron Dome Israel dan perkembangan kemampuan roket Hamas.

Untuk membahas isu yang kompleks ini, para ahli dari Timur Tengah, termasuk Abdul Mutaali dari UI, telah bergabung dalam diskusi.

Konflik ini, yang telah menyebabkan ratusan korban di kedua belah pihak, membuat banyak orang bertanya-tanya apakah Iron Dome, sistem pertahanan Israel, kesulitan dalam mengintersep roket Hamas atau jika Hamas telah mengembangkan persenjataan yang lebih canggih yang menantang pertahanan Israel.

Salah satu aspek mencolok dari konflik ini adalah respons internasional. Pada bulan September 2023, hanya sedikit negara, termasuk Indonesia, yang secara terbuka menyatakan dukungan mereka untuk Palestina.

Banyak pemimpin dunia lainnya tetap diam mengenai masalah ini. Upaya komunitas internasional untuk memediasi perdamaian dalam konflik Israel-Palestina juga telah di tolak, bahkan ketika Israel terus melakukan pendudukan ilegal.

Hamas, dalam pernyataan resmi, menyebut serangan mereka, yang dikenal sebagai “badai al-Aqsa,” sebagai respons terhadap ketidakadilan yang dirasakan.

Patut dicatat, pada September 2023, hanya sedikit pemimpin dunia yang bersuara atas nama Palestina, dengan Indonesia menjadi salah satunya. Ini berbeda jauh dengan keheningan banyak pihak lainnya.

Toll kemanusiaan konflik ini sangat besar. Sejak blokade Gaza pada tahun 2007, ribuan warga sipil Palestina telah kehilangan nyawa, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera dan dikuatkan oleh organisasi hak asasi manusia internasional.

BACA JUGA : Lebih dari 250 Warga Tewas Akibat Serangan Hamas di Israel, Netanyahu Bersiap untuk Lakukan Pembalasan Besar

Menyedihkannya, sekitar 80% dari korban tersebut adalah warga sipil. Di sisi lain, pihak Israel mengalami sekitar 90% korban dari personel militer mereka.

Respon internasional terhadap konflik ini bervariasi luas. Iran dan Arab Saudi telah berpihak kepada Israel, sementara Afrika Selatan dan Rusia telah menyerukan gencatan senjata dan akhir kekerasan.

Perbedaan pendapat di antara negara-negara ini telah semakin mempersulit jalan menuju perdamaian.

Ada kekhawatiran bahwa konflik ini dapat eskalasi lebih lanjut, dengan kemungkinan melibatkan negara-negara lain, serupa dengan konflik Rusia-Ukraina di Eropa Timur.

Hal ini dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas di Timur Tengah, sesuatu yang banyak pihak ingin hindari.

Salah satu aspek yang menimbulkan pertanyaan adalah kinerja sistem pertahanan Israel seperti Iron Dome. Tampaknya sistem ini kesulitan menghadapi hujan roket yang diluncurkan oleh Hamas.

Hal ini memunculkan pertanyaan tentang efektivitas infrastruktur pertahanan Israel dalam menghadapi ancaman yang berkembang.

Sebagai kesimpulan, konflik antara Hamas dan Israel adalah isu yang kompleks dan berakar dalam, yang terus merenggut korban di kedua belah pihak.

Respons internasional terbagi, dan ada kekhawatiran bahwa konflik ini dapat eskalasi lebih lanjut, dengan kemungkinan melibatkan negara-negara lain.

Kinerja sistem pertahanan Israel, seperti Iron Dome, juga sedang dalam sorotan. Saat situasi terus berlanjut, dunia menyaksikannya dengan napas tegang, berharap untuk penyelesaian damai dalam konflik yang telah berlangsung lama ini.

Sumber: TvOne

Related Posts

1 of 63