– Amerika Serikat (AS) telah mengambil langkah tegas sebagai respons terhadap serangan Hamas Palestina ke Israel pada Sabtu (7/10/2023), yang telah menyebabkan kematian sedikitnya 700 orang dan melukai lebih dari 2.000 lainnya di Israel.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengumumkan pada Minggu (8/10/2023) bahwa AS akan mengirimkan kapal induknya sebagai bentuk tanggapan terhadap situasi ini.
Korban jiwa yang terus berjatuhan akibat serangan roket dari Gaza yang dilancarkan oleh Hamas telah memicu kekhawatiran internasional.
Dari korban tersebut, empat warga negara AS juga menjadi korban tewas. Pemerintah AS merasa perlu untuk mengambil langkah-langkah yang lebih kuat guna mendukung Israel dalam menghadapi serangan ini.
Dari korban tersebut, empat warga negara AS juga menjadi korban tewas. Pemerintah AS merasa perlu untuk mengambil langkah-langkah yang lebih kuat guna mendukung Israel dalam menghadapi serangan ini.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin juga mengumumkan rencana untuk menambah skuadron pesawat tempur Angkatan Udara AS di wilayah tersebut, dengan pesawat USAF yang dikirim ke pangkalan di Timur Tengah untuk mendukung operasi-operasi melawan potensi ancaman, termasuk Iran.
Langkah ini tidak hanya mencakup peningkatan kekuatan militer, tetapi juga pengiriman amunisi yang sedang dalam perjalanan. Hal ini menunjukkan komitmen AS untuk memberikan dukungan nyata kepada Israel dalam menghadapi serangan ini.
Presiden AS, Joe Biden, juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk membahas situasi ini.
BACA JUGA : Lebih dari 250 Warga Tewas Akibat Serangan Hamas di Israel, Netanyahu Bersiap untuk Lakukan Pembalasan Besar
Biden menekankan bahwa AS akan terus memberikan bantuan kepada Pasukan Pertahanan Israel. Lebih banyak lagi bantuan akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.
Dalam pernyataan Gedung Putih, Presiden Biden mengutuk tindakan terorisme dan mengajak semua negara untuk bersatu menghadapi kekejaman seperti ini.
Dia juga memberikan informasi tentang upaya diplomatik intensif yang telah dilakukan AS selama 24 jam terakhir untuk mendukung Israel.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Hamas mendapatkan bantuan dari Iran untuk melancarkan serangan ini. Namun, misi Iran untuk PBB membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.
Mereka menyatakan bahwa tindakan Palestina merupakan pertahanan sah terhadap pendudukan yang telah berlangsung selama tujuh dekade. Mereka juga menekankan bahwa rezim Zionis dianggap tidak sah.
Meskipun Iran telah mendukung Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya secara finansial dan bersenjata, mereka menegaskan bahwa respons terhadap serangan ini sepenuhnya dilakukan oleh Palestina sendiri.
Serangan Hamas pada Sabtu kemarin merupakan serangan terbesar ke Israel dalam beberapa dekade. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas, dan situasi ini semakin memperumit upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi yang didukung AS.
Misi Iran di PBB mengklaim bahwa keberhasilan operasi Hamas merupakan hasil kejutan, yang membuatnya menjadi “kegagalan terbesar” bagi keamanan Israel. Mereka juga menegaskan bahwa upaya tersebut bukanlah hasil dari perencanaan atau intelijen Iran.
Situasi di Timur Tengah semakin kompleks dengan eskalasi konflik ini, dan dunia internasional terus memantau perkembangan selanjutnya serta upaya-upaya untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi di kawasan tersebut.