– Dalam serangkaian demonstrasi yang terjadi di beberapa wilayah Israel, termasuk di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 4 November 2023, berbagai perspektif dan tuntutan diungkapkan oleh para demonstran, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Tuntutan Pembebasan Tahanan Palestina:
Sebuah kelompok demonstran dengan penuh semangat menyerukan pembebasan semua tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Mereka menekankan bahwa tuntutan ini harus dipenuhi sebagai imbalan atas lebih dari 240 sandera yang saat ini ditahan di Gaza. Tuntutan ini mencerminkan sikap kemanusiaan yang berupaya untuk menjamin kebebasan tahanan Palestina.
Penolakan Pembebasan Tahanan Palestina:
Sebaliknya, ada sekelompok demonstran yang menentang pembebasan tahanan Palestina. Perspektif mereka menunjukkan kekhawatiran terhadap risiko keamanan yang terkait dengan pembebasan para tahanan ini.
Tidak Ada Gencatan Senjata atau Bantuan Kemanusiaan Tanpa Pengembalian Sandera:
Pendapat ketiga yang dipegang oleh sebagian demonstran menolak gagasan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan sebelum para sandera dikembalikan oleh Hamas. Pendekatan ini tampaknya memprioritaskan kembalinya para sandera dengan aman sebelum mempertimbangkan aspek konflik lainnya.
Demonstrasi di luar kediaman Perdana Menteri Netanyahu, seperti yang dilaporkan oleh Reuters, menunjukkan emosi yang sangat intens. Bahkan, beberapa orang ditangkap dalam demonstrasi tersebut. Demonstrasi ini terjadi di tengah-tengah kemarahan publik yang meluas. Kemarahan itu dipicu oleh kegagalan pemerintah Israel dalam mencegah serangan oleh Hamas pada bulan Oktober terhadap komunitas di dekat Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa, yang berjumlah ratusan, mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih serta meneriakkan “Bebaskan mereka sekarang!” sambil menembus barikade polisi di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem. Protes ini menggarisbawahi kemarahan publik terhadap kepemimpinan politik dan keamanan.
Sementara itu, jajak pendapat menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat penduduk Israel percaya bahwa Netanyahu seharusnya mengundurkan diri. Hingga saat ini, Netanyahu belum secara pribadi menerima tanggung jawab atas kelalaian yang memungkinkan serangan mendadak. Serangan tersebut mengakibatkan invasi besar-besaran pasukan Hamas ke selatan Israel.
Seiring hilangnya kejutan awal, kemarahan publik di Israel terus meningkat. Banyak keluarga sandera keras dalam mengkritik respons pemerintah dan mendesak agar kerabat mereka kembali dengan aman.
Demonstrasi di Tel Aviv:
Di Tel Aviv, ribuan orang berdemonstrasi, mengibarkan bendera dan memegang foto para tahanan di Gaza, serta poster-poster dengan slogan seperti “Bebaskan para sandera dengan cara apapun,” sementara para massa meneriakkan, “Bawa mereka pulang sekarang.”
Ofri Bibas-Levy, seorang warga Israel, turut serta dalam demonstrasi dan mengungkapkan bahwa saudaranya, bersama putranya yang berusia 4 tahun, Ariel, dan putranya yang berusia 10 bulan, Kfir, telah disandera oleh Hamas. Dia hadir dalam protes untuk menunjukkan dukungan bagi keluarganya, mengungkapkan kekhawatiran akan kondisi mereka yang tak pasti.
Sejak serangan tersebut, Israel telah melakukan serangan udara dan darat yang intensif di Gaza. Serangan tersebut dilaporkan telah menyebabkan kematian lebih dari 9.000 orang dan kerusakan yang signifikan di wilayah tersebut.
Tekanan agar Netanyahu Mengundurkan Diri:
Pada Sabtu, hasil jajak pendapat untuk Channel 13 Israel menunjukkan bahwa 76% penduduk Israel percaya bahwa Netanyahu seharusnya mengundurkan diri. Sebanyak 64% juga percaya bahwa negara tersebut seharusnya mengadakan pemilihan umum lebih awal. Netanyahu saat ini sedang menjabat periode ke-enamnya sebagai Perdana Menteri Israel.
Ketika ditanya siapa yang paling bertanggung jawab atas serangan tersebut, 44% penduduk Israel menyalahkan Netanyahu. Sebanyak 33% menyalahkan kepala staf IDF dan pejabat militer senior, sementara 5% menyalahkan Menteri Pertahanan, menurut hasil survei tersebut.
Demonstrasi dan sentimen publik mencerminkan perpecahan yang dalam di masyarakat. Tantangan kompleks dihadapi oleh Israel menyusul peristiwa terkini dan konflik yang berlanjut.
Sumber: Kompas.com