BeritaInternasional

Elon Musk Sebut Hamas Bukan Teroris Tapi Ide, dan Ide Ini Tak Akan Mati!

Dia menyatakan bahwa setiap anggota Hamas yang terbunuh akan melahirkan generasi berikutnya dengan jumlah yang lebih besar.

– Dalam penampilan terbarunya di sebuah podcast pada Kamis, 9 November 2023, Elon Musk, CEO platform media sosial X, menyampaikan pandangannya mengenai konflik berkelanjutan antara kelompok militan Palestina Hamas dan Israel. Pernyataan Musk telah menimbulkan kontroversi dan menarik perhatian karena pandangannya yang tidak konvensional terhadap situasi tersebut.

Musk menegaskan bahwa serangan pada 7 Oktober 2023 memberi keuntungan bagi Hamas. Dia menyatakan bahwa setiap anggota Hamas yang terbunuh akan melahirkan generasi berikutnya dengan jumlah yang lebih besar.

Mengutip informasi dari Tribun News, Musk menekankan bahwa strategi menargetkan anggota Hamas bersifat kontraproduktif. Hal ini karena tampaknya memperkuat tekad kelompok tersebut daripada melemahkannya.

Elon Musk lebih lanjut berpendapat bahwa peningkatan jumlah anak-anak yang tewas oleh pasukan Israel memperkuat permusuhan di Gaza. Hal ini mengakibatkan dukungan yang lebih besar untuk Hamas.

Dia mengusulkan bahwa konsekuensi tragis dari tindakan ini dapat mendorong lebih banyak warga Gaza untuk bergabung dengan Hamas. Selain itu, mereka akan aktif dalam melawan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

BACA JUGA : Hizbullah Siap Melawan Kapal Perang AS dengan Rudal Yakhont Rusia Yang Mematikan

Pernyataan Musk sejalan dengan kekhawatiran global lebih luas mengenai dampak korban sipil terhadap terus berlanjutnya kekerasan di wilayah tersebut.

Mengakui kompleksitas menemukan solusi untuk konflik Israel-Hamas, Musk sebelumnya berjanji mendukung Gaza dengan menawarkan layanan internet berbasis satelit SpaceX, Starlink.

Komitmen ini, yang dibuat pada 28 Oktober, bertujuan untuk mengatasi tantangan komunikasi yang dihadapi warga Gaza. Hal ini terjadi ketika layanan telepon dan internet terputus selama serangan Israel.

Namun, tawaran bantuan Musk mendapat tanggapan negatif dari otoritas Israel yang menyatakan ketidakpuasan dan bersumpah untuk mengambil langkah-langkah untuk menggagalkan inisiatif tersebut.

Respon ini menyoroti sensitivitas politik seputar intervensi eksternal di wilayah tersebut, terutama ketika melibatkan tokoh terkenal seperti Musk.

Konflik di Gaza telah menarik perhatian internasional, dengan Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa sebagian besar dari 11.000 jiwa yang meninggal adalah anak-anak dan perempuan.

Kebrutalan yang diduga dilakukan oleh Israel telah memicu kecaman dari seluruh dunia, memimpin jutaan orang di berbagai negara untuk turun ke jalan dalam protes.

Demonstrasi ini menuntut penghentian segera serangan Israel dan advokasi pengakuan hak Palestina atas kebebasan dan otonomi.

Sementara pernyataan Elon Musk terus bergema dalam perdebatan global mengenai konflik Israel-Hamas, hal ini menegaskan tantangan berbagai dan pertimbangan etis seputar krisis berkelanjutan di Timur Tengah.

Related Posts

1 of 61