– Kasus penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta beberapa waktu lalu menjadi sorotan publik setelah Ghisca Debora Aritonang, seorang mahasiswi berusia 19 tahun, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Jakarta Pusat. Ghisca dituduh menipu ratusan pembeli tiket, termasuk korban yang diidentifikasi sebagai D.
Menurut pengakuan D kepada Disway.id, Ghisca Debora kerap menggunakan berbagai modus operandi untuk menjalankan bisnis penipuan tiket konser. D mengungkapkan bahwa Ghisca sering kali berbohong terkait sumber tiket, mengklaim memiliki orang dalam dan bahkan melakukan flexing terkait bisnis keluarganya di bidang penerbangan.
“Macam-macam bohongnya. Dia ngaku ada orang dalam bisa nyediain tiket banyak bahkan suka flexing juga soal bisnis bokapnya di penerbangan segala macem, itu bohong semua,” kata D.
D menjelaskan bahwa ia tergoda untuk membeli tiket melalui Ghisca karena tertarik dengan kemungkinan mendapatkan tiket konser Coldplay Music of The Spheres World Tour tanpa perlu menghadiri penjualan langsung pada bulan Mei 2023. D bahkan berhasil memperoleh tiket tersebut untuk dijual kembali kepada beberapa teman, menghasilkan total transaksi senilai ratusan juta rupiah.
“Gua beli saat war tiket kemarin Mei 2023. Jadi orang ini sistemnya bakar duit, dia juga udah banyak megang calo tiket konser besar. Terus reseller di bawahnya juga banyak kena tipu,” beber D.
BACA JUGA : PT Nestle Indonesia PHK 126 karyawannya di Pabrik Kejayan, Pasuruan
D juga mengungkap bahwa Ghisca Debora, yang ia kenal sejak tahun 2020, sering terlibat dalam bisnis jasa titip tiket untuk konser-konser besar, termasuk konser-konser internasional seperti Taylor Swift Eras Tour di Singapura.
“Banyak banget dia megang tiket. Kayak kemarin tiket Suga, NCT bahkan Taylor Swift. Modusnya itu punya kenalan yang bisa dapet akses beli tiket konser dan orang-orang percaya karena di transaksi awal memang sukses, tapi yang Coldplay ini yang baru ketahuan kalau dia ini nipu,” ungkap D.
Setelah bertemu dengan Ghisca, D juga mengungkap bahwa mahasiswi tersebut terlibat dalam judi slot online. D mencatat bahwa Ghisca meraih kemenangan besar saat bermain judi slot dan bahkan sering memasang taruhan hingga miliaran rupiah.
“Ini orang emang parah sih, hobi slot. Gua up juga kan di Twitter, bahkan katanya dia main sampe pasang miliaran. Dan masih banyak lagi kebohongan dia yang bikin rugi banyak orang,” ungkap D.
Dalam konteks dugaan penipuan tiket konser Coldplay, D mengakui telah melakukan transaksi pembelian tiket senilai kurang lebih Rp400 juta. Namun, hingga tanggal 15 November 2023, Ghisca tidak pernah memberikan tiket yang dijanjikannya. Hal ini menyebabkan kerugian sekitar 80 juta rupiah bagi D.’
BACA JUGA : Bantahan PSI Terhadap Dugaan Bantuan Polisi dalam Pemasangan Baliho Jelang Pemilu 2024
Dalam menghadapi kasus ini, D telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tangsel. Kemudian, Polres Metro Jakarta Pusat mentransfer kasus ini karena menerima banyak laporan dari korban yang melaporkan Ghisca.
Ghisca Debora Aritonang dan ayahnya telah dipanggil ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk memberikan klarifikasi terkait kasus ini. Skandal ini juga mencuat karena dugaan keterlibatan Ghisca dalam penipuan tiket konser Taylor Swift Eras Tour di Singapura yang direncanakan akan diadakan tahun depan.
Skandal penipuan tiket konser Coldplay ini menjadi peringatan bagi masyarakat. Masyarakat diharapkan aktif meningkatkan kewaspadaan saat melakukan transaksi online, terutama dalam konteks acara besar dan mahal seperti konser internasional.
Sumber: RadarJabar