Berita

Bocah SD Bunuh Diri Setelah Ponsel Disita Orang Tua

Siswa kelas 5 di sekolah dasar di Kecamatan Doro yang bernama K mengambil langkah tragis untuk mengakhiri hidupnya.

– Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dirundung duka mendalam dengan peristiwa bunuh diri yang mengguncang masyarakat setempat.

Siswa kelas 5 di sekolah dasar di Kecamatan Doro yang bernama K mengambil langkah tragis untuk mengakhiri hidupnya. Keputusannya ini diambil setelah telepon genggamnya disita oleh orang tuanya.

Peristiwa mengerikan ini mencapai puncaknya ketika sang ibu ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar. Ia menggunakan kain selendang yang diikatkan pada jendela sebagai sarana untuk mengakhiri hidupnya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Pekalongan, AKP Isnovim, menjelaskan kronologi kejadian yang tragis ini.

Kejadian dimulai ketika K sedang asyik bermain telepon seluler, kemudian ditegur oleh orang tuanya agar menghentikan aktivitas tersebut.

Sang ibu meminta K untuk berhenti bermain ponsel, namun K tidak menerima dengan baik. Akibatnya, K marah dan memilih untuk pergi masuk ke dalam kamar serta menguncinya.

Pada Rabu sore (22/11) sekitar pukul 15.30 WIB, orang tua korban berupaya membangunkan anaknya dengan mengetuk pintu kamar, agar segera bersiap-siap untuk mengaji di Tempat Pendidikan Alquran (TPQ).

BACA JUGA : Fakta-fakta Bocah SD Asal Madura Nekat Berangkat ke Jakarta Tanpa Helm

Namun, setelah beberapa kali ketukan, tidak ada jawaban dari K. Khawatir, orang tua K memutuskan untuk melihat melalui lubang pintu kamar.

“Saat diintip dari lubang pintu, diketahui korban sudah gantung diri dengan menggunakan kain selendang yang diikatkan pada jendela kamar,” ungkap Isnovim, mengutip Antara.

Keluarga korban segera melaporkan peristiwa ini kepada Kepolisian Sektor Doro. Meskipun polisi segera datang ke tempat kejadian, K sudah dievakuasi ke puskesmas setempat dan telah menjalani pemeriksaan medis. Sayangnya, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa K sudah meninggal dunia.

Tragedi bunuh diri ini meninggalkan duka mendalam di masyarakat setempat, menyoroti pentingnya kesadaran akan masalah kesehatan mental, terutama di kalangan anak-anak.

Kejadian ini juga menjadi panggilan bagi otoritas untuk meningkatkan upaya dalam memberikan dukungan dan pendidikan tentang kesehatan mental agar mencegah peristiwa tragis serupa di masa depan.

Related Posts

1 of 61