Peretasan Terhadap Website KPU
Nongkingopi.com – Hacker berhasil membobol website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang menyebabkan bocornya data Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 204 juta data. Insiden ini dilaporkan oleh CISSREC, yang menunjukkan bahwa data KPU tersebar melalui akun anonim yang menggunakan nama Jimbo.
Lebih dari 200 juta data tersebut dijual oleh Jimbo dengan harga sekitar Rp 1,2 miliar atau US$74 ribu. Jimbo membagikan 500 contoh data melalui situs darkweb Breachforums, dan juga mengunggah tangkapan layar dari website Cek DPT Online milik KPU untuk membuktikan keaslian data yang diperolehnya.
BACA JUGA: Cukai Rokok Naik 10%, Siap-siap Rokok Makin Mahal di 2024
Pihak CISSReC, yang melaporkan peretasan ini, menyatakan bahwa Jimbo mengklaim memiliki data sebanyak 252 juta, tetapi setelah disaring, terdapat 204.807.203 data unik. Jumlah ini hampir identik dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang mencapai 204.807.222 pemilih dari 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan.
Data yang dibagikan oleh Jimbo melibatkan informasi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga, nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor paspor untuk pemilih di luar negeri, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal dan tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kode kelurahan, kecamatan, kabupaten, serta kode Tempat Pemungutan Suara (TPS).
BACA JUGA: Pneumonia Misterius di China, Kementerian Kesehatan Buka Suara dan Ambil Langkah Preventif
CISSReC juga mencoba melakukan verifikasi terhadap data yang diberikan oleh Jimbo, dan hasilnya menunjukkan bahwa data tersebut sama persis dengan yang terdapat di website resmi Cek DPT Online milik KPU.
Metode yang digunakan oleh peretas untuk mendapatkan akses adalah dengan menggunakan peran sebagai Admin KPU, dan mereka menggunakan berbagai metode seperti phishing, social engineering, dan malware. Jimbo kemungkinan besar berhasil mendapatkan akses login dengan peran Admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id menggunakan salah satu dari metode tersebut.
Demikianlah perincian terkait peretasan tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran serius terkait dengan keamanan data pemilih dan sistem KPU secara keseluruhan.
Peretasan Terhadap Website KPU
sumber:cnbcindonesia
Baca Juga: