Nongki Ngopi – Dalam perkembangan terbaru, memperpanjang undangan kepada miliarder teknologi untuk menyaksikan sejauh mana kehancuran yang disebabkan oleh serangan Israel di Gaza. Namun, Musk menganggap undangan tersebut berisiko.
Di platform media sosialnya, , Musk menyampaikan kekhawatirannya, menyatakan, “Sepertinya agak berbahaya di sana saat ini, tetapi saya yakin bahwa Gaza yang makmur dalam jangka panjang akan bermanfaat bagi semua pihak,” seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.
Osama Hamdan, tokoh utama di Hamas, mendorong Musk untuk mengunjungi Gaza dan mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif. “Kami mengundangnya untuk mengunjungi Gaza agar melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang ditimbulkan pada masyarakat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata Hamdan dalam konferensi pers di Beirut.
BACA JUGA : Klarifikasi PT Mayora Indah Tbk Yang Dituding Miliki Pabrik Di Israel
Dia juga menyoroti dampak konflik, menyatakan, “Dalam 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak di rumah penduduk Gaza yang tak berdaya.”
Musk baru-baru ini menghadapi kritik karena adanya anti-Semitisme dan retorika nasionalis kulit putih yang mempromosikan kekerasan dan kebencian di platform media sosialnya.
Selama kunjungannya ke Israel, Musk mengungkapkan keterkejutannya atas kehancuran kibbutz Kfar Aza dan menyatakan bahwa Israel tidak punya pilihan selain untuk menghilangkan Hamas.
Sebagai bagian dari kunjungannya, Musk mencapai kesepakatan yang menyatakan bahwa unit satelit Starlink hanya akan beroperasi di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk di Gaza.
BACA JUGA : Ancam Melempar Bom ke Massa Aksi Bela Palestina, Mahasiswa Di Karawang Ditangkap dan Minta Maaf
Pejabat Hamas juga meminta Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali hubungannya dengan Israel dan menghentikan pasokan senjata kepada mereka. Selain itu, mereka mengimbau komunitas internasional untuk segera mengirimkan tim pertahanan sipil khusus guna membantu evakuasi ribuan jenazah dari reruntuhan.
Situasi ini menambah kompleksitas seputar konflik Israel-Palestina dan upaya terus-menerus untuk mengatasi konsekuensi kemanusiaannya.
Sumber: Kompas.com