– Sebuah klip pendek yang menunjukkan sekelompok pengungsi Rohingya diduga membuang makanan menjadi viral di media sosial, memicu kritikan tajam dari warganet.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok andi.sanjaya86, yang merekam keadaan pengungsi Rohingya yang kembali mendarat di pantai Ie Meulee, Sabang, Aceh pada Sabtu dini hari.
Dalam klip berdurasi 48 detik, terlihat suasana pengungsian di pinggir pantai, di mana pengungsi masih tertahan karena penolakan dari warga setempat.
Perekam video mengeluhkan ketidakadaan tindakan dari pihak berwenang. Ia juga memperlihatkan sebungkus nasi yang diduga dibuang oleh salah satu pengungsi di antara bebatuan.
Nasi tersebut masih utuh dengan lauk pauk, menunjukkan bahwa makanan tersebut belum tersentuh.
@andi.sanjaya86 gatau di untung #acehviral ♬ Bumoe – Rafly KanDe
Perekam video mengungkapkan kekecewaannya, “Ini satu ada temuan yang saya temukan guys. Sudah kita kasih nasi untuk orang ini. Ada otak emang? Dibuang nasinya sama telur-telurnya. Ini bukan orang lapar ini. Pura-pura lapar aja biar dikasihani.”
Namun, klip tersebut langsung mendapatkan kritikan tajam dari warganet. Salah seorang warganet menyatakan, “Dia dah berani buang masi pemberian harusnya kita berani buang mereka ke laut”.
BACA JUGA : Kedatangan Imigran Rohingya di Sabang: UNHCR Siapkan Bantuan, Tunggu Tempat Penampungan
Kritikan lainnya menyuarakan kekesalan terhadap situasi tersebut, mengingat masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan makanan.
Sebagai informasi tambahan, seorang pengungsi Rohingya asal Bangladesh, Muhammad Idris (40), mengungkapkan bahwa rombongannya melarikan diri dari Bangladesh karena merasa tidak aman.
Untuk bisa menaiki kapal menuju Indonesia, mereka harus membayar 20.000 Bangladeshi Taka (sekitar Rp 2.799.630). Idris juga mengungkapkan bahwa masih ada enam rombongan kapal lainnya di lautan menuju Indonesia.
Kondisi ini menimbulkan perdebatan tentang kemanusiaan dan tanggung jawab pemerintah setempat terhadap pengungsi. Kontroversi tersebut memperlihatkan kompleksitas situasi yang dihadapi oleh pengungsi Rohingya dan reaksi masyarakat terhadap keterbatasan sumber daya yang ada.