– Dalam video YouTube terbaru berjudul “Sebut Israel Tanah Kelahiran Tuhan, Panglima Laskar Manguni Ancam Kibarkan Bendera ‘Zionis,'”
Panglima Besar pasukan Manguni membuka dengan mengucapkan belasungkawa mendalam atas kehilangan Elvis Wage, korban dalam insiden yang terjadi pada 25 November 2023, di kota Bitung.
Video dimulai dengan nada yang penuh duka seiring dengan ajakan Panglima Besar kepada seluruh pasukan Manguni untuk memberikan kepercayaan dan kerjasama kepada otoritas setempat, dengan mendesak agar kasus tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses hukum yang tepat.
Penekanan pada mengikuti prosedur hukum yang telah ditetapkan mencerminkan komitmen terhadap keadilan dan proses yang layak.
Menyoroti kebutuhan akan persatuan pasca-insiden, Panglima Besar mengajak seluruh pasukan Manguni untuk bersama-sama mendukung pemerintah, dengan fokus khusus pada kota Bitung.
BACA JUGA : Viral! Penemuan 5 Mayat Tanpa Identitas di Kampus UNPRI Medan
Pesan ini mencerminkan seruan untuk bersatu demi mengembalikan kedamaian dan keamanan, dengan menekankan absennya perbedaan seperti mayoritas dan minoritas di wilayah Minahasa.
Video ini lebih lanjut membahas konteks lebih luas mengenai persatuan dan keberagaman nasional. Mendorong rasa patriotisme, pembicara menolak istilah yang memecah-belah dan mendorong saling menghargai di antara populasi Indonesia yang beragam, yang terdiri dari 1.340 kelompok etnis dan berbagai agama.
Pesan ini jelas: untuk membina komitmen kolektif terhadap bangsa, melampaui perbedaan.
BACA JUGA : Bukan Sekadar Mayat! Cadaver dan Peran Pentingnya dalam Medis
Sebagian besar dari video ini mengangkat isu radikalisme, dengan Panglima Besar dengan tegas mengecam istilah “mayoritas” dan “minoritas” yang sering digunakan oleh kelompok radikal.
Pembicara mendesak penolakan terhadap ideologi radikal dan menekankan pentingnya memegang teguh Pancasila sebagai prinsip panduan sejati bagi Indonesia.
Ada sikap tegas terhadap ketidakadilan sosial, dengan seruan untuk bekerja menuju bangsa yang bersatu yang memegang prinsip Pancasila.
Sebagai kesimpulan, pesan dari Panglima Besar pasukan Manguni adalah ajakan untuk bertindak – untuk bersatu dalam menghadapi tragedi, untuk percaya pada sistem hukum, mendukung pemerintah setempat, dan menolak ideologi yang memecah-belah demi Indonesia yang bersatu dan damai.