– Seniman asal Korea Selatan, Doyoung, yang juga merupakan anggota boy group NCT, mengumumkan kolaborasinya dengan McDonald’s Korea pada hari Senin, 25 Desember.
Dalam pengumuman tersebut, Doyoung diumumkan sebagai model untuk kampanye Lucky Burger yang diluncurkan pada 26 Desember 2023. Namun, berita kolaborasi ini mendapat respons kontroversial dari penggemar di seluruh dunia.
McDonald’s Korea, setiap tahunnya sejak 2019, menyumbangkan sebagian keuntungan penjualan Lucky Burger kepada Ronald McDonald House (RMHC) di Korea. Meskipun tujuan amal ini seharusnya diapresiasi, kolaborasi dengan Doyoung NCT terlihat diwarnai protes dari penggemar global penyanyi tersebut.
Antusiasme Doyoung terhadap kolaborasi ini terlihat melalui unggahan di Instagram stories dan feed-nya. Sebuah foto boneka salju dengan topi dari bucket berlogo McDonald’s menjadi simbol kebahagiaan sang penyanyi.
Namun, keputusan Doyoung untuk berkolaborasi dengan McDonald’s menimbulkan kekecewaan sebagian besar penggemar di seluruh dunia. Sejumlah besar penggemar memilih untuk tidak mendukung kolaborasi ini karena McDonald’s masuk dalam daftar boikot atas dukungan terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.
BACA JUGA : Gervonta Davis, Meniti Kejayaan Tinju dengan Keimanan Baru
McDonald’s, sebagai salah satu merek terkemuka di dunia, telah menjadi target boikot oleh kelompok yang memprotes kebijakan dukungan perusahaan terhadap Israel.
Ketidaksetujuan terhadap kolaborasi ini mencuat ketika Doyoung NCT mengungkapkan antusiasmenya melalui platform chatting bersama penggemar, menyatakan, “Aku sudah lama menunggu (kesempatan kolaborasi) ini. Rasa cintaku untuk McDonald’s memang sebegitu besarnya.”
Penggemar yang kecewa dengan sikap Doyoung tidak ragu mengungkapkan protes mereka melalui berbagai platform media sosial, termasuk di platform X.
Beberapa di antara mereka bahkan menyatakan bahwa mereka akan menghentikan dukungan mereka sebagai penggemar hingga kolaborasi ini berakhir.
Beberapa komentar dari penggemar yang kecewa mencerminkan rasa protes terhadap McDonald’s sebagai perusahaan yang diduga terlibat dalam dukungan terhadap tindakan genosida di Palestina.
Salah satu penggemar menyebut kolaborasi ini sebagai “promosi mc genocide,” sementara yang lain mengingatkan Doyoung bahwa keputusannya dapat diartikan sebagai dukungan terhadap kebijakan perusahaan yang dianggap melibatkan pembantaian terhadap warga Palestina.
Dalam situasi ini, kolaborasi Doyoung NCT dengan McDonald’s Korea telah menjadi sorotan tidak hanya karena kegembiraan penyanyi, tetapi juga karena dampak kontroversialnya atas dukungan terhadap merek yang terlibat dalam konflik internasional yang sensitif.
Seiring berjalannya waktu, akan menarik untuk melihat apakah Doyoung atau McDonald’s Korea memberikan tanggapan terhadap protes dan apakah kolaborasi ini akan terus berlanjut atau menghadapi pembatalan akibat tekanan dari penggemar yang kecewa.