– Pada Rabu (3/1/2024), kota Kerman di selatan Teheran diguncang oleh dua ledakan mengerikan yang menewaskan sedikitnya 73 orang dan melukai sekitar 170 orang.
Kejadian tragis ini terjadi di dekat makam Jenderal Iran, Qasem Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 2020. Insiden ini terjadi saat upacara pemakaman sedang berlangsung untuk memperingati kematian komandan tertinggi Garda Revolusi Iran.
Menurut laporan, ledakan tersebut terjadi di jalan menuju pemakaman ketika beberapa tabung gas meledak. Surat kabar Nournews melaporkan bahwa belum jelas apakah ledakan tersebut disebabkan oleh tabung gas atau merupakan serangan teroris. Pihak berwenang setempat masih melakukan penyelidikan menyeluruh terkait penyebab ledakan tersebut.
BACA JUGA : Pesawat Japan Airlines Terbakar Pasca-Tabrakan Dengan Pesawat Lain Di Bandara Haneda, Tokyo
Tim penyelamat Bulan Sabit Merah segera merespons kejadian tersebut, merawat ratusan orang yang terluka selama upacara pemakaman. Namun, proses evakuasi menjadi sulit karena adanya gelombang massa yang memblokir akses jalan. Reza Fallah, kepala Bulan Sabit Merah provinsi Kerman, menyatakan, “Tim tanggap cepat kami sedang mengevakuasi korban cedera. Namun ada gelombang massa yang memblokir jalan.”
Media pemerintah Iran menampilkan gambar-gambar dramatis dari tim penyelamat yang berusaha merawat para korban. Sebagian besar warga Iran yang hadir saat itu sedang berkumpul. Mereka berkumpul untuk memperingati kematian Qasem Soleimani, komandan yang dianggap pahlawan di negara tersebut.
Beberapa kantor berita Iran melaporkan bahwa setidaknya 50 orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Informasi ini masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan perkembangan situasi. Pemerintah Iran terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelidiki penyebab pasti dari tragedi ini dan memberikan bantuan kepada para korban serta keluarga yang terkena dampak.
Sementara itu, dunia internasional juga mengikuti perkembangan kejadian ini dengan cemas, mengingat hubungan tegang antara Iran dan AS pasca-kematian Qasem Soleimani. Kejadian ini menambah catatan hitam dalam sejarah ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.
BACA JUGA :
Sumber: Republika