BeritaViral

Profil Arya Wedakarna, Anggota DPD Bali, Meminta Maaf Tapi Ogah Akui Kesalahan!

Arya Wedakarna, yang dikenal sebagai anggota DPD RI Bali, memiliki sejarah yang mencakup karier sebagai model, musisi, serta prestasi akademik sebagai dokter termuda di Indonesia.

– Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, Arya Wedakarna, baru-baru ini menjadi sorotan publik akibat potongan video yang menunjukkan reaksi kontroversialnya terhadap petugas di Bandara Bali. Video tersebut mengundang kecaman dari warganet yang menilai Arya bertindak rasis terhadap petugas yang mengenakan penutup kepala atau hijab.

Dalam video yang viral di media sosial, Arya Wedakarna terlihat tengah menegur Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara dalam sebuah rapat DPD. Dalam tanggapannya, ia meminta agar petugas bandara yang menjadi “front line” adalah putra atau putri asli Bali, dengan menyebut, “Saya enggak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka.”

BACA JUGA : Senator Bali Arya Wedakarna Rasis, Wanita Berhijab: “Penutup Nggak Jelas”

Video tersebut menyulut kemarahan warganet, yang menilai Arya tidak menginginkan petugas perempuan di bandara yang mengenakan hijab. Banyak yang menudingnya rasis dan memberikan respon negatif terhadap sikapnya.

Sebagai respons atas kontroversi tersebut, Arya Wedakarna memberikan klarifikasi dan permintaan maaf. Ia menyatakan bahwa video yang beredar di masyarakat adalah potongan yang sengaja dipotong oleh pihak tidak bertanggung jawab, menjelaskan bahwa pernyataannya bermula saat memberikan arahan kepada petugas Bea Cukai dan pimpinan Bea Cukai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

“Mengenai video viral yang beredar di masyarakat, bahwa video yang beredar adalah video yang dipotong oleh sejumlah media maupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Arya membela pernyataannya dengan menyatakan bahwa ia hanya ingin petugas yang menjadi garda terdepan di bandara adalah putra atau putri asli Bali, tanpa bermaksud merendahkan kelompok agama atau suku apa pun. Ia juga menekankan bahwa arahannya sesuai dengan Peraturan Daerah Bali No. 2 Tahun 2012, yang mengutamakan kebudayaan dan dijiwai agama Hindu.

“Jadi, kami tidak ada menyebutkan nama agama apa pun, nama suku apa pun, dan juga kepercayaan apa pun, bahwa hal tersebut sudah selaras dengan peraturan Perda Bali, Nomor 2 Tahun 2012 yakni tentang Pariwisata Bali yang berlandaskan kebudayaan dan dijiwai agama Hindu,” ucapnya.

“Saya kira hal ini sangat wajar, siapa pun dan di manapun, tetap semangat putra daerah menjadi cita-cita dari semua wakil rakyat,” ungkap Arya, seraya meminta maaf kepada yang merasa tersinggung.

“Saya menyampaikan klarifikasi dan juga seandainya jika ada pihak-pihak komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan juga merasa keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam saya selaku wakil rakyat Bali di DPD memohon maaf dengan tulus,” tuturnya.

Arya Wedakarna, yang dikenal sebagai anggota DPD RI Bali, memiliki sejarah yang mencakup karier sebagai model, musisi, serta prestasi akademik sebagai dokter termuda di Indonesia.

BACA JUGA : Profil Jasmine Meijers, Pemain Magic 5 yang Sedang Ramai Diperbincangkan

Berdasarkan beberapa sumber, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, yang kini menjabat sebagai anggota DPD RI Bali atau senator mewakili Provinsi Bali, memiliki profil yang mencengangkan.

Lahir pada 23 Agustus 1980 dari pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa, Arya memiliki sejarah yang kaya. Pada masa mudanya, ia terlibat dalam dunia modeling dan menjadi cover boy untuk majalah Aneka pada tahun 1997.

Pada tahun 1999, Arya menjadi bagian dari trio vokal bernama FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy. Selain bakat di dunia hiburan, Arya juga meraih prestasi akademik. Pada usia 27 tahun, ia menjadi Dokter termuda di Indonesia setelah menimba ilmu dalam bidang Ilmu Pemerintahan di Universitas Satyagama Jakarta pada 2007.

Sebagai lanjutan dari kesuksesannya, Arya diangkat sebagai Rektor Universitas termuda oleh MURI pada tahun berikutnya. Kiprahnya dalam dunia pendidikan membawanya menjadi President the Hindu Center of Indonesia dan menginisiasi program Ekonomi Satyagraha, sebuah program ekonomi Hindu untuk memberikan kedaulatan ekonomi bagi Bali.

Dalam kehidupan pribadinya, Arya Wedakarna menikah resmi dengan Ida Ayu Ketut Juni Supari pada tahun 2017 dan dikaruniai dua anak. Namun, popularitasnya baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah beredarnya cuplikan video kontroversial yang menunjukkan pernyataan diduga rasis Arya terkait hijab. Video ini menciptakan kehebohan di media sosial dan mendapatkan reaksi tajam dari masyarakat.

Sumber: Liputan

Related Posts

1 of 61