Nongki Ngopi – Presiden Ekuador, Daniel Noboa, telah mengumumkan status darurat nasional setelah bos narkoba Los Choneros, Jose Adolfo Macias alias Fito, berhasil melarikan diri dari penjara pada akhir pekan lalu. Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap kejadian tersebut, dengan pemberlakuan aturan jam malam dan penempatan tentara di jalan-jalan serta penjara selama 60 hari.
Pemerintah Ekuador berupaya maksimal untuk menangani kasus tersebut, menggerakkan seluruh kekuatan negara untuk menemukan Fito, yang dianggap sangat berbahaya dan cenderung terlibat dalam aktivitas terorisme. Roberto Izurieta, juru bicara kepresidenan Ekuador, menegaskan bahwa pencarian terus dilakukan dengan tekad untuk menemukan Fito.
Dalam konteks status darurat, angkatan bersenjata Ekuador mendapat dukungan politik dan hukum untuk melawan “teroris narkotika.” Presiden Noboa menyatakan bahwa negara tidak akan bernegosiasi dengan teroris dan berkomitmen untuk mengembalikan perdamaian bagi seluruh warga Ekuador.
Namun, geng narkoba ini memberikan respons dengan mendeklarasikan perang, mengancam untuk mengeksekusi warga dan pasukan keamanan. Mereka juga memicu kerusuhan di penjara, meledakkan tempat umum, dan melancarkan serangan yang menyebabkan setidaknya 14 orang tewas.
Baca Juga: Starbucks Diboikot Netizen, Ternyata Mereka Rebranding Menjadi Vista Coffee?
Situasi semakin memburuk ketika kelompok kriminal tersebut menyerbu stasiun televisi dan menyandera sejumlah jurnalis. Pemerintah kemudian mengumumkan bahwa negara sedang berada dalam keadaan perang, memicu ketakutan tidak hanya di kalangan warga tetapi juga di tingkat internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Beberapa ahli keamanan, seperti Fernando Carrion dari Institut Ilmu Sosial Amerika Latin di Quito, menginterpretasikan bahwa sejumlah kelompok kriminal memberontak sebagai respons terhadap pendekatan keras terbaru yang diambil oleh presiden. Awalnya, Ekuador berencana untuk memperketat keamanan di penjara bagi para gembong narkoba, tetapi situasi ini malah menghasilkan gelombang kekerasan dan ancaman yang semakin memprihatinkan.
sumber:cnnindonesia
Baca Juga: