– Teluk Haifa, Palestina – Kilang minyak terbesar Israel, yang terletak di wilayah pendudukan Teluk Haifa, mengalami ledakan hebat pada hari Minggu (14/1). Berdasarkan sumber-sumber yang dikutip oleh beberapa media Israel, dugaan sementara menunjukkan bahwa serangan rudal menjadi penyebab utama kejadian tersebut.
Dari video yang beredar di media sosial, terlihat suasana setelah ledakan keras. Asap tebal pun membubung tinggi ke udara. Pemerintah Israel awalnya menampik bahwa insiden itu terjadi di kilang minyak.
Namun, mereka kemudian mengakui bahwa peristiwa itu terjadi tidak jauh dari lokasi tersebut. Namun, versi resmi pemerintah kemudian menyatakan bahwa ledakan disebabkan oleh kerusakan pada fasilitas produksi polietilen di dalam kilang.
Selain itu, mereka menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak memiliki kaitan dengan aspek keamanan dan pertahanan Israel.
BACA JUGA : Eropa Terpecah! Akibat Amerika Serikat dan Inggris Serang Yaman
Pemerintah Israel mengumumkan bahwa ledakan tersebut menyebabkan kerusakan pada fasilitas produksi, dan sebagai tindakan pencegahan, mereka memutuskan untuk sementara menghentikan produksi di kilang tersebut. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat ledakan tersebut.
Menurut Badan Administrasi Informasi Energi AS (IEA), kilang minyak di Teluk Haifa merupakan yang terbesar dari dua kilang yang dimiliki oleh Israel.
Kilang tersebut memiliki kapasitas produksi mencapai 197 ribu barel per hari. Kilang ini tidak hanya memproduksi bahan bakar minyak, tetapi juga berbagai produk petrokimia. Israel memiliki satu kilang minyak lainnya, yaitu Ashdod, dengan kapasitas produksi sebesar 100 ribu barel per hari.
Sebagian besar produksi kilang minyak tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Israel. Konsumsi minyak di negara tersebut mencapai sekitar 240 ribu barel per hari. Sementara itu, kelebihan produksi diekspor ke kawasan Mediterania.
BACA JUGA : Netanyahu Meradang saat Afrika Selatan Tegaskan Israel Berencana Genosida Warga di Gaza!
IEA mencatat bahwa sebelumnya, Israel selalu mengimpor seluruh kebutuhan energinya. Namun, sejak tahun 2016, Israel telah melakukan eksplorasi migas di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai dari Suriah. Melalui eksplorasi ini, Israel berhasil menemukan cadangan minyak terbukti sebanyak 14 juta barel. Selain itu, Israel juga memproduksi minyak dari kawasan lepas pantai Laut Mati.
Kejadian ledakan ini menjadi sorotan internasional, dan perkembangan lebih lanjut terkait penyebab pasti dan dampaknya masih terus diikuti oleh masyarakat global.