– Menyusun skripsi menjadi tahap akhir dalam perjalanan akademik seorang mahasiswa adalah ujian puncak, di mana pengetahuan dan kemampuan mereka diuji melalui penelitian. Namun, tahapan ini sering menjadi momok bagi mahasiswa karena kompleksitasnya. Tidak hanya membutuhkan pemahaman ilmu yang telah dipelajari, tetapi juga ketekunan dan sedikit keberuntungan.
Sebagian mahasiswa dianggap beruntung jika memiliki dosen pembimbing yang responsif dan solutif. Dengan dukungan tersebut, seberat apapun topik skripsi, kemungkinan untuk menyelesaikannya menjadi lebih besar. Namun, sayangnya, tidak semua mahasiswa beruntung mendapat bimbingan seperti itu. Banyak yang merasa terhambat dan kesulitan berkonsultasi dengan dosen pembimbing, menyebabkan proses pengerjaan skripsi menjadi berlarut-larut.
Dalam kebuntuan tersebut, beberapa mahasiswa akhirnya memilih menggunakan jasa joki skripsi sebagai jalan keluar. Meski kontroversial, fenomena ini muncul karena adanya kebutuhan dan ketidakmampuan dosen pembimbing untuk memenuhi keinginan mahasiswa. Mereka yang sudah memasuki tahun-tahun terakhir kuliah, terutama yang dosen pembimbingnya sulit dihubungi atau menghilang, mencari alternatif agar tidak terlambat dalam menyelesaikan studi.
BACA JUGA : Kata-kata Inspirasi Bijak, Kekinian, dan Aesthetic untuk Caption Instagram
Penting untuk mencermati bahwa tidak sepenuhnya bisa menyalahkan mahasiswa yang menggunakan jasa joki skripsi. Waktu terus berputar, dan dalam situasi tertentu, mahasiswa perlu mencari solusi agar tidak dikeluarkan dari kampus. Selain itu, juga tidak sepenuhnya bisa menyalahkan joki skripsi yang hadir sebagai respons terhadap permintaan yang ada.
Salah satu faktor pendorong mahasiswa mencari joki skripsi adalah kurangnya umpan balik yang memadai dari dosen pembimbing. Banyak mahasiswa kesulitan menghubungi dosennya, bahkan mengalami gaslighting saat menanyakan jadwal bimbingan. Dalam beberapa kasus, dosen pembimbing tidak memberikan arahan yang jelas, menciptakan kebingungan dan kecemasan di kalangan mahasiswa.
Memang, tugas dosen tidak hanya terbatas pada membimbing mahasiswa. Mereka memiliki tanggung jawab penelitian, pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat. Namun, melihat beban kerja yang tinggi, wajar jika ada satu atau dua tugas yang terlupakan. Namun, hal ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk melepas mahasiswa begitu saja dalam proses pengerjaan skripsi.
Dalam mengatasi masalah joki skripsi, perlu ada langkah-langkah yang bersifat preventif. Mengidentifikasi akar permasalahan mengapa mahasiswa memerlukan jasa ini adalah langkah awal yang penting. Dosen pembimbing yang tidak responsif hanyalah bagian kecil dari masalah ini; dibutuhkan perbaikan pada sistem pendidikan yang lebih besar.
BACA JUGA : Mau Belajar Ngoding Tapi Bingung Mulai dari Mana? Ini Tips Ampuh untuk Siswa Pemula!
Seiring dengan itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan akses mahasiswa terhadap bimbingan, termasuk memberikan opsi bimbingan secara daring. Mendorong dosen untuk tetap terlibat dalam proses pembimbingan skripsi dapat menjadi solusi untuk mengurangi kebutuhan akan joki skripsi. Hanya dengan memahami dan menyelesaikan akar permasalahan, kita dapat melangkah menuju sistem pendidikan yang lebih baik dan berpihak pada mahasiswa.