Seiring dengan berbagai perubahan fisik dan emosional yang dialami ibu hamil, pertanyaan seputar berhubungan seks saat hamil muda seringkali muncul.
Banyak pasangan merasa ragu dengan berbagai alasan, mulai dari kekhawatiran terhadap tumbuh kembang janin hingga ketakutan terkait potensi keguguran. Namun, benarkah berhubungan seks di dapat menyebabkan keguguran?
Seks saat Hamil Muda: Aman atau Tidak?
Menurut informasi dari , secara umum, berhubungan seks di trimester pertama kehamilan dianggap aman. Otot-otot yang melingkupi rahim dan cairan ketuban dalam rahim dapat memberikan perlindungan tambahan pada bayi selama aktivitas seksual. Selain itu, lendir di leher rahim atau serviks juga dapat mencegah masuknya kuman.
Penting untuk dicatat bahwa penis tidak dapat menyentuh atau merusak rahim selama berhubungan seks, sehingga tidak perlu khawatir akan dampak negatif pada janin.
Meskipun demikian, beberapa wanita mungkin mengalami rasa sakit selama kehamilan, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti vagina kering, tekanan tambahan pada kandung kemih, atau sensitivitas payudara dan puting.
Kemungkinan Komplikasi dan Pertimbangan Kesehatan
Dalam beberapa kasus, wanita hamil mungkin mengalami pendarahan ringan atau bercak setelah berhubungan seks. Meskipun tingkat kejadian ini berkisar antara 15-25 persen, namun perlu diingat bahwa aktivitas seksual tidak selalu menjadi penyebabnya. Pendarahan pada minggu-minggu awal kehamilan dapat menjadi tanda dari implantasi sel telur yang telah dibuahi.
Namun, jika pendarahan berlebihan, itu bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius seperti kehamilan ektopik atau plasenta previa. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi kesehatan individu.
Penyebab Keguguran di Trimester Pertama
Penelitian menunjukkan bahwa keguguran pada trimester pertama lebih cenderung terjadi, sekitar 10-15 persen kehamilan berakhir dengan keguguran dan sebagian besar terjadi dalam 13 minggu pertama. Namun, kebanyakan kasus keguguran disebabkan oleh masalah perkembangan janin, bukan karena aktivitas seksual.
Beberapa faktor risiko keguguran meliputi infeksi, masalah hormonal, kelainan rahim, penggunaan obat-obatan tertentu, gaya hidup seperti merokok, dan gangguan reproduksi seperti endometriosis atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
BACA JUGA : Terlihat Sepele, Ini Manfaat Berjalan Kaki di Pagi Hari Bagi Kesehatan
Dalam konteks kehamilan, berhubungan seks di trimester pertama umumnya dianggap aman. Namun, setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang unik, sehingga sangat penting untuk berkomunikasi dengan tenaga kesehatan Anda.
Jika ada indikasi atau anjuran untuk menunda aktivitas seksual, patuhilah petunjuk tersebut demi kesehatan ibu dan janin. Ingatlah bahwa keguguran lebih sering terjadi karena faktor-faktor perkembangan janin dan bukan disebabkan oleh hubungan seksual selama kehamilan.
Sumber: Kumparan