Berita

Meninggalnya I Putu Bagus Trisna Hadibrata alias Bombom, Pria Berbobot 210 Kilogram Asal Bali

Bombom, sebelumnya memiliki bobot mencapai 228 kilogram, namun berat badannya turun menjadi 210 kilogram berdasarkan hasil timbangan terakhir.

Nongki Ngopi – Seorang pria berbobot 210 kilogram asal Bali, I Putu Bagus Trisna Hadibrata (34) alias , telah meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit. Pria ini pingsan di rumahnya di Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Sabtu malam, dan setelah menjalani perawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar, ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu.

Bombom, sebelumnya memiliki bobot mencapai 228 kilogram, namun berat badannya turun menjadi 210 kilogram berdasarkan hasil timbangan terakhir. Ia sudah memiliki masalah berat badan sejak duduk di bangku SD, mencapai 100 kilogram, dan terus bertambah ketika menginjak usia remaja.

Sebelum meninggal, Bombom pernah menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana, namun ia memilih berhenti setelah ayahnya meninggal dunia. Ia bekerja di usaha vape di Sanur, Bali. Pada Oktober 2023, Bombom menikah dan sempat termotivasi untuk melakukan diet. Selain itu, ia juga pernah menjadi vokalis dalam sebuah grup musik bernama Bombom Band.

BACA JUGA : Tragedi Meninggalnya Calon Pengantin Wanita Vinny Anastasya Nainggolan Tenggelam di Kolam Renang

Teman dekatnya, Gus Arimbawa, menggambarkan Bombom sebagai sosok yang jenaka dan toleran. Arimbawa mencatat bahwa Bombom memiliki kegemaran bermain musik, terutama memainkan gitar melodi. Arimbawa sering mengajak Bombom bermain basket untuk membantu menurunkan berat badannya, meski Bombom lebih tertarik pada musik.

Meskipun memiliki porsi makan yang lebih besar dari pada umumnya, Bombom tidak suka membeli pakaian. Ia sering membeli kain dan memberikannya kepada tukang jahit untuk dijadikan pakaian karena sulit menemukan ukuran yang pas di pasaran.

Jenazah Bombom masih berada di RSUD Sanjiwani Gianyar, dan keluarganya setuju untuk mengkremasinya di krematorium Cekomaria, Denpasar, pada tanggal 10. Proses pengantaran jenazah akan dilakukan dengan ambulans, bukan menggunakan pikap, sesuai dengan keputusan pihak krematorium. Paman Bombom, Tunik, menyatakan bahwa saat ini keluarga masih sangat berduka dan enggan memberikan komentar lebih lanjut.

BACA JUGA :

Related Posts

1 of 63