NongkiNgopi.com – Hanifa Sutrisna, Ketua DPP National Corruption Watch (NCW), menepis tudingan adanya motif politik terkait ungkapannya terkait dugaan kasus pencucian uang yang melibatkan Raffi Ahmad. Dia menegaskan dalam konferensi pers di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Senin (5/1), bahwa pernyataan NCW mengenai dugaan pencucian uang tersebut tidak bermaksud terkait kedekatan Raffi Ahmad dengan kandidat presiden tertentu.
Hanifa menjelaskan bahwa kantor NCW tidak menunjukkan ciri politik, dan bahkan potret calon presiden dan wakil presiden digunakan sebagai dekorasi tanpa mengandung kecenderungan politik apapun.
Baca Juga: Pemilik Pondok Pesantren di Lampung Tengah Ditangkap karena Memperkosa Santrinya di Musola Pondok
Dia menyadari bahwa NCW, sebuah LSM yang vokal dalam memerangi korupsi, seringkali memberikan imbauan kepada masyarakat untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang bersih dari korupsi dan nepotisme. Namun, Hanifa menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah untuk mendukung atau menyerang pihak tertentu, melainkan sebagai pengingat bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik.
Hanifa menegaskan bahwa NCW bertindak netral sebagai LSM yang menyuarakan aspirasi masyarakat, dengan tujuan menyampaikan beragam aduan dari masyarakat. Dia menambahkan bahwa NCW selalu menekankan pentingnya memilih pemimpin yang bersih dari korupsi dan nepotisme, namun penilaian akhir tetap berada di tangan masyarakat.
Baca Juga: Venny Alberti Selebgram Cantik Tertular Penyakit dari Suami yang Suka Jajan di Luar!
Sebelumnya, NCW telah menuduh Raffi Ahmad terlibat dalam praktik pencucian uang melalui sebuah podcast di saluran YouTube resmi mereka. Namun, Raffi Ahmad menyangkal keras tuduhan tersebut dan menduga bahwa NCW memiliki motif politik dalam menyampaikan tuduhan tersebut, mungkin karena kaitannya dengan salah satu kandidat presiden.
Raffi Ahmad, didampingi oleh pengacaranya, Hotman Paris, menuntut bukti konkret terkait dugaan yang dialamatkan kepadanya oleh NCW.
Baca Juga:
