Nongki Ngopi – Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal dengan nama Ahok, mengklarifikasi polemik yang terjadi sebagai akibat dari pernyataannya yang mengaitkan (Jokowi) dengan kemampuan bekerja. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, pernyataannya telah dipotong sehingga menimbulkan salah tafsir di kalangan masyarakat.
Pernyataan kontroversial Ahok tersebut disampaikan dalam sebuah konteks dialog dengan seorang ibu lansia yang tetap memilih untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden. Ahok menjelaskan bahwa komentarnya terjadi ketika dia mencoba menanggapi keyakinan ibu tersebut dengan menyatakan bahwa jika Prabowo terpilih sebagai presiden, maka calon Wakil Presiden (cawapres) dari kubu Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, tidak akan dapat bekerja.
“Saya bilang, Gibran tidak bisa kerja nanti kalau kamu pilih dia. Pak Jokowi pun tidak bisa kerja. Itu dipotong tuh,” kata Ahok saat mengisi acara di sebuah kafe di Kalibata, Jakarta Selatan.
BACA JUGA : Begini Penjelasan Dari Polres Cilacap Soal Video Tukang Parkir yang Diduga Sebagai Intel Viral di Media Sosial
Ahok menjelaskan bahwa dalam struktur pemerintahan, peran wakil presiden hanya sebatas sebagai “ban serep” dan tidak memiliki mandat besar untuk bekerja. Dia juga menegaskan bahwa ketika Prabowo dilantik menjadi presiden, Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden, sehingga membenarkan pernyataannya bahwa Jokowi tidak bisa bekerja dalam konteks tersebut.
Lebih lanjut, Ahok menyoroti bahwa video yang beredar di media sosial berisi potongan pernyataannya yang menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat. Hal ini berdampak pada munculnya kisruh dan serangan dari berbagai pihak terhadap dirinya.
“Gua sih demen. Ya kalau lu nyerang gua, artinya gua ada masalah keluar. Ya dong. Kalau saya tidak mempengaruhi lu punya urusan, ya biarin aja anjing menggonggong kafilah berlalu. Karena dia ada masalah,” ujar Ahok mengenai reaksi terhadap serangan tersebut.
Ahok juga menegaskan bahwa meskipun terjadi polemik, dia tetap mendukung Jokowi karena melihat bahwa Jokowi telah melaksanakan program Nawacita. Namun, Ahok menilai bahwa kader PDIP, Ganjar Pranowo, adalah sosok yang dapat meneruskan program Nawacita tersebut.
BACA JUGA : Pascadebat Capres, Anak di Palembang Aniaya Orang Tua karena Perbedaan Pendapat
“Saya yakin yang bisa meneruskan program Pak Jokowi, karena dasarnya Nawacita kan, Trisakti kan, ya Pak Ganjar kader terbaik,” ucap Ahok.
Sebelumnya, pernyataan kontroversial Ahok terjadi dalam sebuah dialog saat perayaan Imlek dengan seorang lansia pendukung pasangan Prabowo-Gibran. Ahok menyatakan kekhawatirannya terhadap kemampuan Gibran jika tiba-tiba menjadi presiden, serta meragukan kesehatan Prabowo.
Dalam mengklarifikasi pernyataannya, Ahok menegaskan bahwa ia tidak bermaksud merendahkan Jokowi atau pihak lain, melainkan sekadar menyampaikan pandangannya dalam konteks dialog yang terpotong oleh media sosial.
BACA JUGA :
Sumber: Republika