Nongki Ngopi – Dalam wawancara terbaru dengan , Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk Prabowo-Gibran, menjelaskan sumber pendanaan untuk program andalan mereka, makan siang gratis untuk semua.
Soeparno menjelaskan bahwa pemerintahan Prabowo akan memotong subsidi energi dan mengalihkannya ke inisiatif makan siang gratis.
Menanggapi hal ini, Abra Talattov, Peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menekankan perlunya studi komprehensif oleh pemerintah dan sektor terkait mengenai pembahasan pemangkasan subsidi bahan bakar.
Talattov menjelaskan bahwa dalam konteks subsidi bahan bakar, fokusnya kemungkinan besar akan pada solar daripada Pertalite, karena Pertalite hanya menerima dukungan kompensasi dari pemerintah.
BACA JUGA : Viral! Adanya Kecurangan Pada Aplikasi Sirekap Pemilu 2024, Ini Penjelasannya
“Maksudnya jika Pertalite dimasukkan dalam pemangkasan subsidi bahan bakar yang ditargetkan, perhitungannya akan menentukan seberapa besar pengurangannya,” jelas Talattov dalam percakapan dengan Bisnis pada Jumat (16/2/2024).
Talattov juga mengungkapkan kekhawatiran tentang dampak pengurangan subsidi terhadap gas LPG 3 kilogram, dengan menyoroti bahwa anggaran subsidi untuk LPG 3 kg adalah yang terbesar dibandingkan dengan bensin dan listrik.
Menurut catatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, alokasi subsidi untuk LPG 3 kg pada tahun 2024 mencapai Rp75,83 triliun, sementara bahan bakar jenis Solar memiliki anggaran sebesar Rp25,82 triliun.
Talattov mempertanyakan apakah alokasi Rp25,7 triliun tersebut hanya untuk jenis bahan bakar tertentu dan seberapa besar pemangkasan yang akan terjadi. Dia merenungkan apakah pemangkasan anggaran tersebut cukup signifikan untuk membiayai program makan siang gratis.
Oleh karena itu, Talattov menyatakan bahwa tidak mungkin hanya dengan memangkas subsidi bahan bakar untuk membiayai anggaran makan siang gratis.
Dia menyarankan bahwa sumber pendanaan lain perlu dieksplorasi untuk menutupi kekurangan. “Akan ada pemangkasan dalam pengeluaran lain atau mencari sumber pendapatan alternatif, baik melalui pinjaman atau mengurangi pengeluaran non-prioritas,” ujar Talattov.
BACA JUGA : Sutradara dan Tiga Pakar Hukum Dilaporkan ke Polisi Terkait Film Dirty Vote
Seperti yang diketahui, calon presiden Prabowo Subianto berencana untuk memangkas subsidi energi, termasuk bahan bakar, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan program makan siang gratis senilai Rp400 triliun.
“Kami akan membiayai program ini [makan siang gratis] dengan memangkas subsidi yang tidak perlu,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, seperti dikutip oleh Bloomberg pada Jumat (16/2/2024).
Soeparno menjelaskan bahwa saat ini, 80% subsidi energi tidak tepat sasaran, lebih banyak menguntungkan kelas menengah atas, daripada penerima yang dituju.
Berdasarkan catatan Bisnis, alokasi anggaran untuk program makan siang gratis mencapai Rp400 triliun. Anggaran ini melebihi kebutuhan pembiayaan APBN 2023 untuk subsidi sebesar Rp347,6 triliun.
Dalam perbandingan, terkait dengan target penerimaan pajak APBN 2024 sebesar Rp1.988 triliun, anggaran makan siang gratis setara dengan hampir 25% dari target penerimaan pajak pemerintahan Presiden Jokowi.
BACA JUGA :
Sumber: kabar24.bisnis.com