Berita

Kebohongan Tamara Tyasmara Terendus dalam Tes Kejiwaan Terkait Kasus Kematian Dante

Sekolah tempat Dante belajar mengungkap fakta bahwa Dante sebenarnya tidak bisa berenang, berbeda dengan klaim sebelumnya yang menyebutkan bahwa Dante adalah seorang yang mahir berenang.

Nongki Ngopi – , janda dari, telah menjalani tes kejiwaan terkait kasus tragis tewasnya Dante. Namun, dalam sebuah kejadian mengejutkan, setelah tiga jam menjalani tes, Tamara menyerah. Bahkan, ibu Dante pun meminta agar tes tersebut dijadwalkan ulang.

Melalui laporan dari sripoku.com, kebohongan Tamara Tyasmara akhirnya terungkap. Sekolah tempat Dante belajar mengungkap fakta bahwa Dante sebenarnya tidak bisa berenang, berbeda dengan klaim sebelumnya yang menyebutkan bahwa Dante adalah seorang yang mahir berenang.

Pihak sekolah juga sependapat dengan Angger Dimas bahwa Dante memiliki ketidakmampuan dalam berenang, bahkan memiliki trauma terhadap aktivitas tersebut.

Menurut Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar, Dante selalu absen saat pelajaran renang di sekolah.

“Dante tiga bulan terakhir hampir selalu absen bertepatan dengan jadwal sesi renang kelasnya di sekolah,” kata Wani kepada awak media, dikutip Jumat (16/2/2024).

BACA JUGA : Neona Ayu Dihujat Netizen setelah Mencicipi Jajanan SD di Video YouTube

Bahkan dalam tiga bulan terakhir, Dante hampir selalu absen saat kelas berenang.

Hal ini berbanding terbalik dengan klaim Tamara Tyasmara.

Wani juga menjelaskan bahwa Dante memiliki trauma terhadap kolam renang karena insiden sebelumnya yang pernah dialaminya di sebuah hotel.

“Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk. Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam,” ujar Wani.

“Menurut penjelasan dari Ibunya, karena Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel,” lanjutnya.

Hasil tes kejiwaan Tamara Tyasmara juga mendapat sorotan. Dilaporkan dari tribunjatim.com, Tamara menjalani tes tersebut selama tiga jam di Biro SDM Polda Metro Jaya.

Meskipun demikian, Tamara tidak sanggup melanjutkan tes tersebut karena kelelahan dan meminta penjadwalan ulang untuk tes lebih lanjut.

Sandy Arifin, kuasa hukum Tamara Tyasmara, mengungkapkan bahwa kliennya tidak bisa memberikan informasi mengenai pertanyaan dan jawaban yang diajukan selama tes tersebut karena sifatnya rahasia. Namun, Tamara mengatakan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh psikolog forensik berkisar tentang sosok Dante.

Selain itu, terungkap bahwa Tamara Tyasmara menjalin hubungan dengan tersangka YA selama hampir dua tahun sebelum peristiwa tersebut terjadi.

Sumber: gridhot

Related Posts

1 of 61