Berita

Tertangkap di Bus Tividi, Sidikat Maling Laptop Yang Tukar dengan Buku Diciduk oleh Penumpang dan Kru

Video ini memperlihatkan momen ketika dua orang maling tertangkap di dalam bus PO Tividi, yang sedang dalam perjalanan dari Malang menuju Jogja dan Cilacap.

Nongki Ngopi – Sejak tahun lalu, sebuah akun media sosial dengan nama X telah menjadi saksi bisu dari berbagai pengalaman buruk. Salah satu kejadian yang mengejutkan adalah ketika seorang pemilik laptop mengalami pencurian yang sangat tidak biasa.

Laptopnya digantikan dengan sejumlah buku, botol, dan barang lainnya di dalam tasnya. Namun, kejadian serupa telah terjadi lagi, kali ini dengan akhir yang lebih memuaskan bagi korban.

Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram telah menghebohkan jagad maya. Video ini memperlihatkan momen ketika dua orang maling tertangkap di dalam bus PO Tividi, yang sedang dalam perjalanan dari Malang menuju Jogja dan Cilacap.

Pelaku, yang naik bus dari terminal Bungurasih, Surabaya, menuju Yogyakarta, tidak pernah sampai ke tujuan akhirnya. Dia meminta turun di Klaten, tetapi meminta untuk diturunkan di luar terminal, yang tentunya sangat mencurigakan.

BACA JUGA : Arlo, Korban Bully Geng TAI, Tersenyum Peluk Botol Alkohol Meski Dalam Kondisi Terbaring di Rumah Sakit

Ketika pelaku bersiap turun dari bus, seorang penumpang tiba-tiba berteriak memanggilnya “maling” dan menunjuk pada pria tersebut. Kru bus segera bertindak cepat dengan menutup rapat pintu untuk mencegah pelarian pelaku.

Meskipun ada dua pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut, salah satunya sempat berhasil melarikan diri. Namun, dia tidak lolos dari pengawasan Dishub yang menangkapnya di luar bus.

Dalam cuplikan video tersebut, terlihat kru dan penumpang bus berusaha tetap tenang dan kooperatif tanpa menggunakan kekerasan terhadap pelaku. Ini adalah contoh yang baik dari bagaimana situasi yang berpotensi berbahaya dapat ditangani dengan baik oleh masyarakat yang peduli.

Setelah keduanya berhasil ditangkap, korban memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum lebih lanjut. Alasannya, dia sudah mendapatkan kembali laptopnya dan memilih untuk menutupi kasus ini. Ini bisa jadi karena ia merasa lega bahwa keadilan telah dilakukan atau mungkin karena ingin menghindari proses hukum yang panjang.

Kejadian ini sekali lagi menunjukkan bahwa ketika masyarakat bersatu dan berani bertindak, kejahatan dapat dicegah dan pelaku dapat diadili. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Related Posts

1 of 61