Nongki Ngopi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan terkait kemunculan bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Bibit siklon tropis 91S, 94S, dan 93P telah terdeteksi mendekati perairan Indonesia, menimbulkan potensi dampak cuaca yang signifikan.
Berdasarkan laporan yang dirilis melalui akun resmi BMKG di Instagram pada Rabu (13/3/2024), bibit siklon tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, selatan Jawa.
Dengan kecepatan angin maksimum mencapai 25-35 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa, sistem tersebut bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah tenggara.
BMKG memperingatkan bahwa potensi bibit siklon 91S berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori Sedang – Tinggi.
Di tempat lain, bibit siklon tropis 94S terdeteksi di Laut Timor bagian selatan, tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan kecepatan angin maksimum sekitar 15-20 knots dan tekanan udara minimum mencapai 1.000 hPa, sistem tersebut bergerak ke arah timur.
BMKG menilai potensi bibit siklon 94S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori Rendah.
BACA JUGA : Sekelompok Bocah Temukan Granat Aktif Saat Berenang di Sungai Padang, Sumut
Sementara itu, bibit siklon tropis 93P juga masih terpantau di Teluk Carpentaria, bagian timur laut Australia Utara, Tenggara Papua.
Dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1.004 hPa, sistem ini bergerak ke arah timur hingga tenggara.
BMKG memperkirakan potensi bibit siklon 93P untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori Rendah.
Dampak dari keberadaan bibit siklon tropis ini telah mulai dirasakan di sejumlah wilayah Indonesia. BMKG menyatakan bahwa gelombang laut tinggi, dengan ketinggian mencapai 1,25-6 meter, terjadi di berbagai perairan, termasuk Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano, Bengkulu, Lampung, Aceh, hingga Kupang.
Selain itu, hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang diprediksi terjadi di Papua bagian selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
BMKG turut mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca secara berkala. Kondisi cuaca yang tidak menentu dan potensi dampak yang signifikan dari bibit siklon tropis ini memerlukan kewaspadaan ekstra, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah yang berpotensi terkena dampak langsung.
Saat ini, BMKG terus memantau perkembangan bibit siklon tropis ini dan akan memberikan pembaruan secara berkala sesuai dengan perkembangan situasi cuaca.