Berita

Tren Chroming Challenge Makan Korban! Merenggut Nyawa Anak Lelaki 11 Tahun

Dunia media sosial selalu menyuguhkan tren yang menggoda, namun tidak jarang menyimpan bahaya mengerikan di baliknya. Salah satunya adalah "Chroming Challenge", sebuah tren yang kembali merenggut korban tak terduga.

NongkiNgopi.com – Dunia media sosial selalu menyuguhkan tren yang menggoda, namun tidak jarang menyimpan bahaya mengerikan di baliknya. Salah satunya adalah “Chroming Challenge”, sebuah tren yang kembali merenggut korban tak terduga. Kali ini, Tommie-Lee Gracie Billington, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun dari Inggris, menjadi korban tragis.

Mengenal Chroming Challenge

Chroming Challenge, sebagaimana namanya, melibatkan menghirup zat-zat beracun seperti cat logam, hairspray, hingga bahkan bensin, dengan tujuan untuk mendapatkan sensasi mabuk tanpa alkohol. Tren ini merebak dengan cepat di platform video TikTok, menarik perhatian banyak remaja tanpa mereka sadari bahayanya.

Baca Juga: India Menghadapi Gejolak Massal Atas Implementasi UU Diskriminatif Terhadap Umat Muslim

Korban Tragis: Tommie-Lee Gracie Billington

Tommie-Lee, yang seharusnya menikmati masa kecilnya dengan riang, malah terjebak dalam permainan berbahaya ini. Keluarganya dilanda kesedihan mendalam, dan mereka berusaha menyuarakan peringatan bagi orangtua lain untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak mereka di dunia maya.

Bahaya Chroming Challenge

Namun, Tommie-Lee bukanlah satu-satunya korban. Sebelumnya, Esra Haynes, seorang remaja berusia 13 tahun dari Melbourne, Australia, juga tewas akibat menghirup zat beracun dalam tren serupa. Keduanya menjadi contoh tragis akan bahaya nyata yang terkandung dalam kesenangan semu tren viral.

Baca Juga: Polisi Gadungan di Bandung Tipu Wanita Rp 165 Juta Melalui Aplikasi Tinder

Perlunya Kesadaran dan Pemantauan Aktif

Chroming Challenge tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mental. Dampak jangka panjangnya bisa sangat merugikan, mulai dari masalah kesehatan hingga risiko serangan jantung dan kerusakan otak yang permanen.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk berperan aktif dalam memantau aktivitas online anak-anak mereka dan memberikan pemahaman yang kuat tentang bahaya tren viral. Semoga tragedi yang menimpa Tommie-Lee menjadi pelajaran bagi kita semua akan urgensi perlindungan anak-anak di dunia digital yang semakin kompleks ini.

"Hanya manusia biasa yang mencoba menjalani hidup sebaik mungkin. Kami mungkin tidak sempurna, kadang-kadang membuat kesalahan, dan memiliki keterbatasan kami sendiri. Namun, kami juga memiliki potensi untuk tumbuh, belajar, dan berkembang dari…

Related Posts

1 of 61