– Camillia Laetitia Azzahra, atau yang akrab disapa Zara, telah menjadi sorotan di media sosial setelah mengumumkan keputusannya untuk melepas kerudung.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya () pada Jumat (5/4/2024), Zara mengungkapkan alasan di balik keputusannya tersebut, yang kemudian memicu pro dan kontra dari warganet.
Dalam unggahannya, Zara menyatakan bahwa keputusannya untuk melepas kerudung telah melalui pertimbangan matang dan diskusi panjang dengan keluarganya. Ia mengaku ingin memulai “perjalanan baru” dalam hidupnya, yang tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga dan lingkungan.
“Jika pun aku berkerudung lagi, itu harus datang dari pencarian keyakinan oleh diriku sendiri. Bukan oleh permintaan lingkungan atau orang lain,” jelas Zara dalam unggahan tersebut.
Zara menegaskan bahwa Muslim yang baik adalah seseorang yang melakukan syariat ajaran agama dari hati yang bersih, bukan sekadar dari penampilan.
BACA JUGA : Sederet Fakta Perselingkuhan Yolanda Mahasiswi 20 Tahun dan Direktur di Bandung yang Terbongkar
Ia juga mengungkapkan bahwa melepas kerudung adalah cara baginya untuk jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, Zara meminta masyarakat untuk tidak menyalahkan kedua orang tuanya, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, atas keputusannya tersebut.
Ia menegaskan bahwa orang tuanya telah melakukan yang terbaik sebagai orang tua dan bahwa keputusannya adalah pilihan pribadinya.
Pada hari yang sama, Atalia juga memberikan respons terhadap keputusan Zara melalui unggahan di akun Instagram pribadinya (@ataliapr). Atalia menyatakan bahwa ia akan tetap mencintai Zara apa pun yang terjadi, dan doanya sebagai ibu akan selalu mengiringi putrinya.
Sebagai informasi tambahan, Zara adalah satu-satunya anak perempuan dari Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. Saat ini, Zara sedang menempuh pendidikan arsitektur di Newcastle University, Inggris, setelah sebelumnya berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Keputusan Zara untuk melepas kerudung telah memicu berbagai tanggapan dari masyarakat, baik pro maupun kontra. Sementara beberapa memahami dan mendukung keputusannya sebagai bagian dari pencarian identitas dan kebebasan pribadi, yang lain menilai langkah tersebut sebagai tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Hidup Zara, yang masih terus berproses, akan terus menjadi perhatian di tengah dinamika media sosial dan masyarakat. Sementara itu, doa dan dukungan dari keluarga dan masyarakat diharapkan dapat menjadi penguat bagi Zara dalam menjalani perjalanan hidupnya.
