BeritaInternasional

Porta Potty Dubai, Konglomerat Dubai Bayar Wanita untuk Makan Tinja di Tengah Bencana Banjir

Porta Potty sendiri merujuk pada praktik di mana para konglomerat kaya Dubai membayar wanita untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka dengan cara yang sangat aneh dan tidak manusiawi.

– Di tengah bencana banjir yang melanda kota Dubai, Uni Emirat Arab, beberapa hari belakangan ini, sebuah fenomena yang kontroversial muncul dan menjadi perbincangan hangat di media sosial: Porta Potty Dubai.

Fenomena ini menyorot sisi gelap dari gaya hidup mewah para konglomerat di Dubai. Hal ini telah menciptakan perdebatan tentang moralitas dan perlakuan terhadap wanita.

Porta Potty sendiri merujuk pada praktik di mana para konglomerat kaya Dubai membayar wanita untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka dengan cara yang sangat aneh dan tidak manusiawi.

Dalam praktik ini, wanita dipaksa untuk melakukan hubungan seksual dengan menggunakan kotoran atau tinja sebagai bagian dari fantasi seksual atau fetish para konglomerat tersebut.

BACA JUGA : Bahasa Rahasia Tinja: Mengartikan Kesehatan Pencernaan

Kegiatan ini tidak hanya berdampak pada korban langsungnya, yaitu para wanita yang terlibat. Selain itu, juga menggambarkan ketidaksetaraan gender dan eksploitasi yang terjadi dalam masyarakat tersebut.

Para konglomerat yang terlibat dalam Porta Potty ini memiliki kekayaan yang melimpah. Mereka mampu membayar wanita dengan jumlah yang sangat besar, berkisar antara US$25.000 hingga US$50.000, atau sekitar Rp400 juta hingga Rp800 juta jika dirupiahkan.

Praktik ini juga menggambarkan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang antara pria dan wanita, dengan wanita yang merasa terpaksa untuk tunduk pada keinginan pria yang memiliki kekuatan ekonomi yang besar.

Hal ini mencerminkan pandangan yang merendahkan terhadap perempuan dan menempatkannya pada posisi yang lebih rendah dalam hierarki sosial.

Keterlibatan perempuan dalam Porta Potty juga menimbulkan pertanyaan tentang nilai diri dan moralitas. Banyak yang menganggap bahwa tindakan ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap martabat dan integritas perempuan.

BACA JUGA : Kebiasaan Ngemil Malam: Apakah Mempengaruhi Penambahan Berat Badan?

Namun, di sisi lain, ada juga pandangan yang menunjukkan bahwa para perempuan ini terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Mereka juga terjebak dalam ketidaksetaraan ekonomi yang memaksa mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak manusiawi demi mencari uang.

Dalam konteks bencana banjir yang sedang terjadi, fenomena Porta Potty Dubai menunjukkan bahwa ada masalah yang lebih dalam dalam masyarakat Dubai yang perlu diatasi. Masalah tersebut termasuk ketidaksetaraan gender, eksploitasi ekonomi, dan dehumanisasi perempuan.

Related Posts

1 of 61