NongkiNgopi.com – Pada tahun 2017, dua turis asal ditangkap oleh polisi Jerman karena melakukan pose hormat Nazi di depan gedung parlemen Jerman. Mereka akhirnya dibebaskan setelah membayar denda sebesar €500. Kejadian ini menunjukkan bahwa penggunaan simbol Nazi masih menjadi perhatian di era modern.
Sejak akhir Perang Dunia II, Jerman telah melarang penggunaan simbol Nazi. Larangan ini merupakan upaya untuk menghindari penyebaran ideologi fasis ekstrem kanan yang pernah berkuasa di Jerman pada tahun 1933-1945 di bawah Adolf Hitler.
Arti Hormat Nazi
Hormat Nazi merupakan gesture sapaan yang digunakan oleh masyarakat Jerman saat masa kekuasaan Partai Nazi. Gestur ini dilakukan dengan menjulurkan lengan kanan ke udara dan kemudian diadopsi sebagai gesture syafaat resmi oleh partai Nazi.
Pemerintah mengharuskan masyarakat untuk menggunakan sapaan hormat “Nazi” dalam berbagai situasi sehari-hari, termasuk saat berkunjung ke toko atau berpapasan satu sama lain.
Larangan hormat Nazi didasarkan pada asosiasinya dengan partai fasis ekstrem kanan yang berkuasa di Jerman. Partai Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, mengusung gagasan rasialis dan otoriter. Mereka merampas hak asasi manusia sejumlah golongan masyarakat yang dianggap bukan bagian dari ras Arya atau ras Jerman murni yang dianggap superior.
Kejahatan dan Penindasan
Partai Nazi melaksanakan kebijakan-kebijakan diskriminatif dan kejahatan terhadap manusia, seperti sterilisasi paksa, persekusi, dan bahkan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak memenuhi kriteria mereka.
Golongan yang menjadi sasaran termasuk orang Roma, orang Afrika-Jerman, homoseksual, dan penyandang disabilitas. Mereka juga menyebarkan kepercayaan bahwa bangsa Yahudi merupakan kutu parasit yang pantas dibasmi.
BACA JUGA : Misteri Terrakota: Mengapa Tidak Dibongkar?
Saat ini, hormat Nazi dan simbol-simbol partai Nazi sudah dilarang di Jerman dan beberapa negara lain, termasuk Austria, Slovakia, dan Republik Ceko. Bentuk tertulis, lisan, maupun aksi menjulurkan lengan kanan tanpa mengucapkan “Heil Hitler” dianggap sebagai pelanggaran hukum.
Penggunaan simbol-simbol partai Nazi hanya diizinkan dalam pengajaran, penelitian, dan konteks seni di Jerman. Pemerintah dapat memberlakukan hukuman denda atau penjara terhadap pelanggaran tersebut, dengan rentang waktu hukuman yang bervariasi.
Asosiasi dengan Kelompok Neo-Nazi
Penggunaan hormat Nazi juga terkait dengan kelompok neo-Nazi dan ideologi supremasi kulit putih, selain adanya larangan resmi.
Kelompok-kelompok ini terus menggunakan hormat Nazi sebagai simbol identitas dan memperkuat pandangan-pandangan intoleran serta diskriminatif. Dalam era digital, YouTube dan platform media sosial lainnya berperan dalam penyebaran dan pengaruh kelompok-kelompok ini.
Penekanan pada Kesadaran dan Edukasi
Larangan terhadap hormat Nazi dan simbol-simbol Nazi bertujuan untuk menjaga sejarah yang kelam dan mencegah penyebaran ideologi fasis ekstrem kanan.
BACA JUGA : Mengenal Nikola Tesla: Sang Juru Cipta Dunia
Pentingnya kesadaran sejarah dan edukasi tentang kejahatan Nazi menjadi perhatian utama bagi negara-negara yang menerapkan larangan ini. YouTube sebagai platform video populer juga memiliki peran dalam menyajikan konten yang mempromosikan pemahaman yang akurat dan melawan intoleransi serta kebencian.