NongkiNgopi.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat upaya pemberantasan aktivitas ilegal, khususnya judi online, dengan menggandeng kementerian, lembaga terkait, dan pelaku industri jasa keuangan. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa setiap informasi yang mengindikasikan rekening terkait judi online segera ditindaklanjuti dengan pemblokiran.
“Kami langsung memblokir semua rekening yang teridentifikasi mencurigakan,” ujar Mahendra kepada media, Senin, 25 November 2024. Ia menegaskan bahwa setiap rekening yang terindikasi memiliki hubungan dengan aktivitas judi online akan segera diblokir untuk mencegah potensi kerugian lebih lanjut.
Proses identifikasi dan pelacakan rekening mencurigakan kini diperkuat melalui kerja sama dengan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC). Mahendra menyatakan, “Dengan adanya kemampuan pelacakan yang lebih baik melalui kolaborasi dengan Anti-Scam Centre, proses ini menjadi lebih cepat dan menyeluruh.”
Baca Juga: Polisi Tembak Pelajar SMK di Semarang, Satu Tewas dua Lainnya Terluka
IASC: Percepat Penanganan Penipuan di Sektor Keuangan
Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) merupakan forum koordinasi yang melibatkan OJK, anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti), dan pelaku industri jasa keuangan. Tujuan utamanya adalah menangani penipuan (scam) di sektor keuangan secara efisien dan memberikan efek jera kepada pelaku.
IASC memiliki beberapa fungsi penting, seperti penundaan transaksi dan pemblokiran rekening terkait penipuan, identifikasi pihak-pihak yang terlibat, pengembalian dana korban yang masih tersisa, hingga mendukung proses hukum terhadap pelaku.
“Langkah ini menunjukkan dukungan penuh kami terhadap upaya pemerintah dalam memberantas judi online,” tambah Mahendra.
OJK bersama anggota Satgas Pasti, dengan dukungan asosiasi industri jasa keuangan, telah meluncurkan IASC secara soft launching di Kantor OJK, Jakarta, pada Jumat, 22 November 2024. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat koordinasi antarpenyedia jasa keuangan dalam menangani laporan penipuan, sekaligus meningkatkan keamanan transaksi keuangan di Indonesia.
Baca Juga: 3 Pendaki Senior Tasikmalaya Hilang, Gunung Balease Jadi Sorotan