Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi
– Pengamat politik terkenal, Rocky Gerung, membuka suara mengenai tuduhan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menghebohkan.
Sejumlah kelompok relawan Jokowi telah melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri karena dianggap melakukan penghinaan pada Presiden Jokowi.
Namun, saat diwawancarai, Rocky Gerung membantah bahwa dirinya menghina sosok Jokowi dengan sebutan yang merendahkan. Ia mengakui bahwa dia menghina kedudukan presiden, tetapi bukan secara pribadi menghina sosok Jokowi.
“Yang boleh terhina hanyalah manusia, karena dia punya martabat. Presiden tidak punya martabat, karena presiden bukan orang. Presiden itu fungsi,” ungkap Rocky Gerung saat mengisi Dialog Akal Sehat yang berjudul ‘Etika Politik Mematangkan Demokrasi Indonesia’ di Montong Tanggi, Lombok Timur, Senin (31/7/2023).
BACA JUGA : Nathalie Holscher Mengungkap Rincian Biaya Sekolah Anak Termuda Sule, Mencapai Rp 24 Juta
Rocky Gerung menegaskan bahwa dia tidak menghina Jokowi sebagai individu, melainkan mengkritik kedudukan presiden yang dipilih oleh masyarakat.
Ia menekankan bahwa kritiknya ditujukan pada jabatan presiden sebagai fungsi politik, bukan kepada Jokowi secara pribadi.
Setelah laporan dari relawan Jokowi, pihak kepolisian disebut menolak laporan tersebut karena akan memerlukan klarifikasi dari Presiden Jokowi sebagai pihak yang merasa dirugikan.
Namun, Rocky Gerung menyatakan dirinya siap dipanggil oleh polisi dan menolak tuduhan bahwa dia menghina Presiden Jokowi.
Di lain pihak, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengutuk keras pernyataan Rocky Gerung yang diduga menyerang martabat dan kehormatan Presiden Jokowi.
PDIP menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk penghinaan yang tidak pantas dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf atas ucapannya.
Video yang memuat ucapan Rocky Gerung yang diduga menghina Jokowi telah beredar di media sosial. Rocky Gerung menyampaikan pidato tersebut dalam sebuah acara organisasi buruh di Islamic Center Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu, 29 Juli 2023.
Meskipun kontroversi ini masih menjadi perdebatan, Rocky Gerung tetap berpegang pada posisinya bahwa dia hanya menghina kedudukan presiden sebagai fungsi politik, bukan menghina sosok Jokowi secara pribadi.
Polemik ini terus menjadi sorotan masyarakat dalam konteks kebebasan berpendapat dan batasan kritik terhadap pemimpin negara.
