Nongki Ngopi – Dalam fenomena media sosial belakangan ini, muncul sebuah video yang menampilkan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Video ini telah menarik perhatian luas, menampilkan momen penting saat Prabowo, bersama putranya dan seorang ajudan militer, dengan sengaja menghindari menginjak karpet merah yang terbentang di Istana Presiden di Jakarta.
Baca Juga: Narapidana Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Remisi 3 Bulan Penjara
Kejadian ini terjadi menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 pada tanggal 17 Agustus. Ketika Prabowo menuju Istana Presiden, ia berinteraksi dengan media sebelum melangkah naik tangga yang dihiasi dengan karpet merah. Namun, Prabowo dengan bijaksana tidak menginjak karpet, malah ia memilih langkah di sisi kanan tangga yang tidak tertutupi karpet. Tindakan sederhana ini kemudian menjadi gestur yang berdampak besar dan memicu perbincangan di seluruh negeri.
Yang menarik, tindakan Prabowo ini tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri. Ia memberikan isyarat tangan yang sederhana kepada putranya, Didit Hedy Prasetyo, dan seorang ajudan militer, Mayor Infanteri Teddy Indra Wijaya, untuk mengikuti contohnya dan juga menghindari karpet merah. Tindakan koordinatif ini, yang melibatkan penghindaran karpet merah yang merupakan simbol tradisional kehormatan dan penghargaan, tampaknya memiliki pesan yang lebih dalam.
Video ini kemudian tersebar luas di berbagai platform media sosial, terutama di TikTok, di bawah akun “ATM brsvnm”. Respon dari pengguna media sosial sangat positif, banyak yang memuji tindakan Prabowo yang menunjukkan disiplin dan sikap rendah hati. Ada yang bahkan menyamakan tindakannya dengan adab yang umumnya terkait dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Prabowo Subianto Menunjukkan Sikap Adab TNI dengan Menghindari Karpet Merah di Istana Presiden
Gestur yang dilakukan oleh Prabowo ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai pribadinya, tetapi juga mencerminkan kesadaran yang tajam akan peran dan posisinya dalam kepemimpinan negara. Sebagai Menteri Pertahanan, tindakannya telah menarik perhatian publik, yang memberikan apresiasi atas keputusannya yang sadar untuk tidak menginjak karpet merah, yang merupakan simbol hak istimewa dan pemisahan.
Video ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang kekuasaan dan wewenang, tetapi juga tentang sikap rendah hati dan pemahaman. Penolakan Prabowo untuk menginjak karpet merah mencerminkan sentimen bahwa para pemimpin harus peka terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang mereka layani. Dalam masyarakat yang menghargai tradisi dan pemikiran progresif, gestur Prabowo ini memicu perbincangan tentang nilai-nilai dan etika yang seharusnya dianut oleh mereka yang berada dalam posisi berpengaruh.
Di dunia di mana tindakan sering kali lebih bermakna daripada kata-kata, gestur sederhana namun berdampak besar dari Prabowo Subianto telah memicu percakapan mengenai kepemimpinan, sikap rendah hati, dan nilai-nilai adab TNI. Ketika Indonesia terus tumbuh dalam kancah global, video viral ini menjadi contoh nyata bagaimana tindakan kecil pun bisa meninggalkan kesan mendalam pada kesadaran kolektif suatu bangsa.
Baca Juga: Patung Soekarno Senilai 10 Triliun Rupiah: Landmark Wisata Baru di Kabupaten Bandung Barat