Berita

Eks Agen CIA Berspekulasi Tewasnya Bos Wagner Diduga Perintah Vladimir Putin

Mantan agen CIA, Daniel Hoffman, berpendapat bahwa insiden kematian Yevgeny Prigozhin mungkin terkait dengan perintah dari Presiden Vladimir Putin. Hoffman mengindikasikan bahwa Putin bisa saja telah memberikan perintah tersebut.

– Baru-baru ini, dunia dikejutkan dengan berita tewasnya Yevgeny Prigozhin, pemimpin Grup Wagner, dalam sebuah insiden kecelakaan pesawat di Rusia.

Namun, perkembangan terbaru mengarah pada dugaan yang lebih dalam terkait perintah dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mencuatnya ketidakstabilan dalam elit politik Rusia.

Mantan agen CIA, Daniel Hoffman, berpendapat bahwa insiden kematian Yevgeny Prigozhin mungkin terkait dengan perintah dari Presiden Vladimir Putin. Hoffman mengindikasikan bahwa Putin bisa saja telah memberikan perintah tersebut.

Hoffman berpendapat bahwa Putin mungkin telah memberikan perintah ini sebagai upaya untuk menunjukkan tindakan tegasnya terhadap individu yang dianggap melakukan pengkhianatan terhadap negara.

“Anda (Putin) ingin membuat rekan Anda mengetahui bahwa Anda adalah sosok yang brutal dan semua orang yang mengkhianati Putin akan menerima ganjarannya,” ujarnya seperti dilansir dari Reuters.

Namun, pandangan ini juga mendapat kontradiksi dari beberapa pakar. Pavel Luzin dari Center for European Policy Analysis mengindikasikan bahwa perlakuan terhadap Prigozhin justru mencerminkan keretakan dalam kalangan elit Rusia.

Luzin mempertanyakan mengapa Putin, sebagai pemimpin kuat, tidak mengambil tindakan langsung terhadap Prigozhin jika memiliki kendali penuh atas situasi tersebut.

BACA JUGA : Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Meninggal dalam Kecelakaan Pesawat di Rusia

“Peristiwa ini menunjukkan bahwa elit Rusia berada di ambang keretakan sehingga mengakibatkan adanya kontradiksi di dalam Kremlin mencuat,” ungkapnya.

Kematian Prigozhin juga mengundang pertanyaan mengenai stabilitas di kalangan elit politik Rusia. Belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia terkait dugaan ini.

Namun, beberapa analis mengaitkan insiden ini dengan upaya pemberontakan yang melibatkan Prigozhin pada bulan Juni 2023.

Meskipun upaya tersebut tidak berhasil, dampaknya terhadap dinamika kekuasaan dan kestabilan di Rusia tampaknya masih terus berlanjut.

Insiden jatuhnya pesawat yang ditumpangi Prigozhin dan beberapa anggota Grup Wagner ini telah menimbulkan berbagai spekulasi.

Otoritas Penerbangan Sipil Rusia mengkonfirmasi bahwa pesawat pribadi tersebut ditembak oleh pertahanan udara Rusia dan jatuh di barat laut ibu kota Moskow pada 23 Agustus 2023.

Selain Prigozhin, 10 orang lainnya juga tewas dalam kecelakaan tersebut.

Namun, investigasi atas insiden ini masih berlanjut, dan informasi yang berkembang belum sepenuhnya terkonfirmasi.

Beberapa laporan mengindikasikan bahwa tubuh Prigozhin telah ditemukan dan diidentifikasi, namun hal ini belum resmi dikonfirmasi oleh pihak berwenang.

Selain itu, Presiden AS, Joe Biden, juga ikut angkat bicara terkait berita kematian Prigozhin.

Ia menyatakan bahwa tidak terkejut dengan berita ini, mungkin mengisyaratkan adanya informasi intelijen terkait situasi ini.

Dengan berbagai dugaan dan pandangan yang berbeda, misteri di balik kematian Yevgeny Prigozhin terus menjadi fokus perhatian.

Sementara spekulasi tentang perintah Putin dan ketidakstabilan dalam elit Rusia terus mencuat, dunia menantikan hasil investigasi lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini.

Related Posts

1 of 63