AkademiAstronomi

Dampak Menjauhnya Bulan dari Bumi pada Pasang Surut Laut

Pada tahun 2006, seorang pria berdiri di permukaan bulan yang berdebu, mengerjakan satu set panel surya baru...

– Dampak Menjauhnya Bulan dari Bumi pada Pasang Surut Laut

Pada tahun 2006, seorang pria berdiri di permukaan bulan yang berdebu, mengerjakan satu set panel surya baru. Tiba-tiba permukaan mulai bergetar dan bumi tampak berbeda dari biasanya. Akhirnya diketahui bahwa bukan bumi yang bergerak, melainkan tempatnya berdiri, yaitu bulan, yang telah meninggalkan orbitnya dan berada di atas tanpa tujuan tertentu diarahkan ke ruang angkasa. Bahkan mempengaruhi panjang hari dan pasang surut air laut di Bumi. 

Bulan telah bersama kita selama 4,5 miliar tahun. Ada beberapa teori tentang pembentukan bulan, tetapi kasus yang paling diterima adalah ketika sebuah benda besar bertabrakan dengan Bumi muda. Pada awal kekacauan tata surya, beberapa benda langit tercipta yang tidak menjadi planet.

Salah satu benda seukuran Mars menghantam tanah dan melemparkan bongkahan besar ke langit. Gravitasi mengambil alih dan menyatukan elemen-elemen yang terpisah. Ini menjelaskan mengapa bulan terdiri dari lebih banyak partikel daripada yang kita temukan di bumi. 

Bulan sangat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari, terutama pasang surut. Gaya pasang surut yang diberikan oleh bulan di planet kita menciptakan gelombang pasang surut. Gaya ini menyebabkan semua air di permukaan bumi yang paling dekat dengan bulan membengkak ke sisi lain.

Singkatnya, gaya-gaya ini mendorong masuk dari atas dan bawah planet kita dan keluar dari samping. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi lautan kita, tetapi juga benda-benda terestrial, karena struktur bumi lebih keras daripada air. Dalam materi yang lebih padat seperti kerak bumi, pengaruh pasang surut jauh lebih kecil. 

Bulan Menjauh dari Bumi

Bulan perlahan menjauh dari bumi. Padahal, bulan bisa tampak kecil atau besar saat ini tergantung fase bulan. Faktanya, ukurannya hanya seperempat, atau 27 persen, dari ukuran Bumi. Diameter orbit bulan di sekitar kita hampir 768.365 km dan bertambah sekitar 3,8 cm setiap tahun. Artinya, bulan bergerak sekitar 3,8 cm per tahun. 

Kita perlu menganalisis lebih lanjut dampak menjauhnya bulan dari bumi pada pasang surut laut. Kedua benda langit ini terhubung secara pasang surut. Bumi dan bulan bergerak selaras, jadi selalu melihat sisi bulan yang sama. Bagian terberat bulan selalu mengarah ke bumi karena tarikan gravitasi yang sama.

Namun, saat bulan bergerak semakin jauh, periode rotasi Bumi menjadi lebih lama, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat sisi bulan yang sama.

Ini juga berarti bahwa gaya pasang surut Bumi berkurang semakin jauh jarak bulan. Meskipun gaya pasang surut berkurang, dampaknya terhadap pasang surut dan kehidupan laut masih dapat dirasakan. 

Dampak pada Pasang Surut Air Laut dan Kehidupan Laut

Dampak Menjauhnya Bulan dari Bumi ada beberapa teori menyatakan bahwa setelah 50 miliar tahun bulan akan berhenti mengorbit bumi dan muncul begitu saja di sisi lain kita.

Selain itu, pengaruh gravitasi bulan terhadap bumi melemah, yang menyebabkan fluktuasi iklim yang lebih ekstrim. Oleh karena itu, memahami perubahan jarak antara Bumi dan Bulan sangat penting untuk memahami dampaknya terhadap Bumi dan kehidupan kita di masa depan. 

Bulan telah ada selama 4,5 miliar tahun dan memiliki pengaruh besar pada bumi, terutama pasang surut dan kehidupan laut. Namun, bulan perlahan menjauh dari bumi dan akan terus demikian di masa depan.

Ini memiliki efek jangka panjang pada iklim bumi dan seluruh lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk terus mempelajari perubahan jarak antara Bumi dan Bulan untuk memahami dampaknya terhadap Bumi dan kehidupan kita di masa depan.  

Related Posts

1 of 17