Berita

Pria di Bandung Membunuh Rekannya Akibat Dikeluarkan dari Grup WhatsApp

Kombes Pol. Kusworo Wibowo menjelaskan bahwa Toto Toiban menjadi tidak puas setelah dikeluarkan dari salah satu grup WhatsApp geng motor, yang kemudian memicu insiden tersebut.

– Seorang pria berusia 35 tahun, Toto Toiban, telah ditangkap oleh Polresta Bandung setelah melakukan pembunuhan terhadap rekannya sendiri di kawasan Kampung Bojong Malaka, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (29/10/2023). Kapolresta Bandung, Kombes Pol. Kusworo Wibowo menjelaskan bahwa Toto Toiban menjadi tidak puas setelah dikeluarkan dari salah satu grup WhatsApp geng motor, yang kemudian memicu insiden tersebut.

“Setelah dikeluarkan dari grup WhatsApp, tersangka mendatangi korban untuk menanyakan alasan di balik pengeluaraannya. Perkelahian pun terjadi, dan akhirnya tersangka menggunakan sebilah pisau,” ungkap Kusworo.

Korban mengalami luka tusukan di dada sebelah kiri yang menembus jantung, luka di lengan, dan di jari tangan. Kusworo menyatakan bahwa pelaku selalu membawa pisau tersebut setiap hari. Saat terjadi konflik, pelaku langsung menggunakan senjata tajam tersebut untuk menyerang korban.

BACA JUGA : Ganjar Pranowo Bantah Minta Video Roasting Kiky Saputri Dipotong, Sebutannya ‘Kurang Keras’

Polresta Bandung berhasil mengungkap kasus ini dalam waktu tujuh jam setelah peristiwa pembunuhan tersebut terjadi. Menurut hasil autopsi, korban, AD (29 tahun), menderita luka di bagian dada kiri yang merobek jantungnya, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

“Tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian menurut KUHP Pasal 338 tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun,” jelas Kusworo.

Kusworo menambahkan bahwa peristiwa ini menjadi peringatan akan bahayanya konflik yang berujung pada kekerasan fisik. Ia menekankan pentingnya penyelesaian konflik dengan cara yang damai. Ia juga menyerukan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan kekerasan sebagai cara menyelesaikan perbedaan pendapat.

Kejadian tragis ini menyoroti eskalasi kekerasan di tengah konflik personal yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cara-cara yang lebih damai. Polisi mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur hukum dalam penyelesaian perselisihan. Mereka menekankan pentingnya menyelesaikan konflik dengan cara yang aman dan legal, tanpa melibatkan kekerasan yang dapat merugikan semua pihak terlibat.

Related Posts

1 of 63